Arkeolog Temukan Situs Prasejarah Terbesar di Inggris

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2020 02:55 WIB
Sejumlah pengunjung melihat arsitektur Benteng Van Den Bosch, Ngawi, Jawa Timur, Rabu (27/5). Benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada 1839 di delta pertemuan Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun tersebut rencananya akan dijadikan bangunan cagar budaya serta obyek wisata sehingga dapat dikelola secara maksimal. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/Spt/15.
ilustrasi situs prasejarah. (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Arkeolog mengklaim berhasil menemukan terowongan melingkar di dekat situs warisan dunia Stonehenge. Arkeolog menduga terowongan itu sebagai situs prasejarah terbesar yang pernah ditemukan di Inggris.

Situs tersebut menjadi batas daerah Durrington Walls, salah satu monumen Henge terbesar di Inggris. Situs itu berjarak 3,1 km timur laut Stonehenge Salisbury Plain, dekat Amesbury, Wiltshire.

Melansir The Guardian, terowongan itu dibangun oleh orang-orang Neolitik yang membangun Stonehenge. Sebuah mahakarya berdiameter 1,2 mil (2 km) sekitar empat ribu lima ratus tahun yang lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arkeolog dalam proyek itu, Vincent Gaffney mengatakan penemuan itu sangat penting karena belum pernah terjadi sebelumnya di Inggris.

"Peneliti utama situs Stonehenge dan lanskapnya terkejut dengan skala struktur dan fakta penemuan situs prasejarah baru itu. Ternyata begitu dekat dengan Stonehenge," kata Gaffney.

Penemuan yang baru diumumkan itu jauh lebih luar biasa karena menawarkan bukti pertama bahwa penduduk awal Inggris, terutama komunitas pertanian telah mengembangkan cara untuk menghitung.

Membangun sesuatu sebesar Durrington Walls dengan posisi fitur-fiturnya yang dibuat dengan teliti. Peneliti mengatakan terowongan tersebut luas, masing-masing lebih dari 5 meter dan berdiameter 10 meter.

"Ukuran poros dan sirkuit yang mengelilingi Durrington Walls saat ini unik. Ini menunjukkan pentingnya Durrington Walls Henge dan komunitas Neolitikum untuk merekam sistem kepercayaan kosmologis mereka," kata Gaffney.

Sejauh ini, Gaffney mengatakan Stonehenge diposisikan sebagai solstis atau batas ekstrim pergerakan matahari. Sedangkan bentuk melingkar yang baru ditemukan terkait dengan kosmologis yang besar.

"Stonehenge memiliki hubungan yang jelas dengan musim dan perjalanan waktu, melalui titik balik matahari. Tetapi dengan Durrington Shafts, ini bukan berlalunya waktu, tetapi terikat oleh lingkaran poros yang memiliki signifikansi kosmologis," kata Gaffney.

Untuk diketahui, wilayah di sekitar Stonehenge Inggris adalah salah satu lanskap arkeologis yang paling banyak dipelajari di dunia.

Melansir News Hub, arkeolog dari beberapa universitas yang ikut serta dalam proyek itu juga ikut meneliti terowongan berdiameter 2 kilometer yang mengelilingi permukiman Durrington Walls.

Penemuan itu diketahui tanpa proses penggalian. Arkeolog menggunakan teknologi penginderaan jauh dan pengambilan sampel dalam mengidentifikasi temuan tersebut.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER