NASA Ungkap Bulan di Jupiter Potensi Jadi Rumah Alien

CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 17:34 WIB
RACHEL, NEVADA - SEPTEMBER 20: People celebrate on the road back after visiting a military security gate near Area 51, on September 20, 2019 near Rachel, Nevada. People have gathered at the gate while in town attending 'Storm Area 51' spinoff events. The original Facebook event jokingly encouraged participants to charge the famously secretive Area 51 military base. The military has warned attendees not to approach the protected Area 51 military installation.   Mario Tama/Getty Images/AFP
Ilustrasi alien. (Mario Tama/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gabungan ilmuwan Badan Antariksa Amerika (NASA) mengakui bahwa salah satu bulan milik Planet Jupiter yaitu Europa berpotensi menjadi tempat tinggal alien.

Pernyataan itu dipresentasikan lewat acara Konferensi Goldschmidt 2020 beberapa waktu lalu namun belum ditinjau oleh rekan sejawat.

Salah satu ilmuwan NASA, Mohit Melwani Daswani mengatakan bahwa ia dan tim menciptakan model baru untuk menunjukkan kemungkinan apakah bulan memiliki lautan di bawah permukaannya atau tidak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelitian sebelumnya, lautan di Bulan Europa rasanya cukup asin yang mengarah pada harapan bahwa samudra-samudra mereka mirip dengan Bumi, seperti dilansir Science Alert.

Studi baru menunjukkan bahwa memang betul ada gumpalan air yang berasal dari Bulan Europa dan bulan milik Saturnus yaitu Enceladus.

"Europa adalah salah satu peluang terbaik kami untuk menemukan kehidupan di Tata Surya kita," kata Daswani seperti dikutip The Sun.

"Model-model yang kami gunakan menunjukkan bahwa lautan ternyata ada di bulan-bulan lain seperti Gaymede dan Titan. Namun, kami masih perlu memahami beberapa poin seperti bagaimana cairan bermigrasi melalui bentuk batuan Europa," sambungnya.

Lebih lanjut kata Daswani, ia dan tim memperkirakan bahwa lautan yang ditemukan itu bersifat sulfur. Artinya, komposisinya seperti lautan di Bumi.

Namun ia perlu memastikan kembali penemuannya itu dengan data yang dihimpun oleh teleskop luar angkasa Hubble. Sebab, berdasarkan data Hubble, ada senyawa klorida di permukaan laut Bulan Europa.

"Kami percaya bahwa lautan ini bisa sangat layak huni seumur hidup," pungkas Daswani.

Untuk mencari kehidupan alien, Badan Antariksa Eropa (United Space in Europe) pada Desember 2019 meluncurkan satelit CHEOPS atau Characterizing Exoplanet Satellite.

Satelit CHEOPS lepas landas di atas roket Soyuz dari Pusat Antariksa Guyana, Prancis pukul 3.54 pagi EST waktu setempat. CHEOPS dijadwalkan mengorbit Bumi selama 2,5 jam.

Misi utama satelit CHEOPS adalah mengkaji bintang-bintang terang dan relatif dekat dengan planet. Misi ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama planet mengorbit bintang dan ukuran planet itu sendiri.

Selain itu, satelit CHEOPS diluncurkan untuk memahami karakteristik dunia alien yang konon hidup di tata surya kita.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER