Sampel Asteroid Ryugu Dibawa ke Bumi, Kuak Misteri Tata Surya

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 08:59 WIB
Dangerous asteroid approaching planet Earth, elements of this image furnished by NASA:
- Earth: https://www.nasa.gov/multimedia/imagegallery/image_feature_2159.html
- asteroid: https://solarsystem.nasa.gov/resources/2224/bennu-mosaic/
Ilustrasi asteroid (iStockphoto/dzika_mrowka)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang akan membawa sampel dari near-Earth asteroid berukuran 900 meter, Ryugu dalam misi wahana antariksa Hayabusa2.

Sampel dijadwalkan akan tiba di Bumi pada 6 Desember 2020 dan akan digunakan peneliti untuk menguak asal-usul tata surya.

Jepang akan mengirimkan kapsul robot tak berawak untuk mengirimkan sampel itu. Kapsul tersebut akan mendarat di South Australian Outback pada saat itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah mengajukan Authorization of Return of Overseas Launched Space Object (AROLSO).

"Permohonan tersebut akan disetujui berdasarkan Undang-Undang Kegiatan Luar Angkasa Australia, yang mulai berlaku pada tahun 1998," kata pejabat JAXA dan Badan Antariksa Australia dalam sebuah pernyataan bersama.

Misi Hayabusa2 diluncurkan pada Desember 2014 dan tiba di Ryugu pada Juni 2018. Wahana antariksa itu mengerahkan banyak robot penyelidik (probe) ke permukaan asteroid untuk melakukan penelitian di permukaan.

Ryugu dalam bahasa Jepang berarti 'istana naga', berjarak 300 juta kilometer dari Bumi.

Dilansir dari Space, kapal induk Hayabusa2 juga turut mendekati permukaan Ryugu dua kali pada tahun 2019. Kapal induk itu mengambil beberapa material dari permukaan asteroid pada Februari 2019 dan pada bulan Juli 2019. 

Wahana antariksa mengambil beberapa material di bawah permukaan asteroid yang dihantam terlebih dahulu dengan peluru tembaga dari Hayabusa2.

Sampel dapat pecahkan misteri asal-usul tata surya

Dilansir dari Japan Times, Menteri Sains Jepang Koichi Hagiuda mengatakan sampel bisa membantu memecahkan misteri asal usul tata surya. 

"Saya berharap kapsul akan tiba tanpa masalah, membawa pencapaian ilmiah yang akan membantu memecahkan misteri asal-usul tata surya dan kehidupan, dan menggerakkan banyak orang Jepang," kata Hagiuda.

Manajer proyek JAXA Yuichi Tsuda mengatakan sampel itu merupakan akhir dari sebuah perjalanan panjang.

"Ini adalah kompilasi dari proyek Hayabusa2, jadi kami bertekad untuk melakukan pekerjaan kami tanpa kesalahan. Saya harap harinya akan tiba ketika aku bisa menunjukkan kepadamu sepotong Ryugu," kata Tsuda.

(jnp/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER