Sejumlah Pesut Mahakam dikabarkan muncul kembali ke permukaan sungai Mahakam, Kalimantan Timur, setelah beberapa lama menghilang. Kemunculan itu diketahui setelah salah satu pengguna Twitter, yakni @BahriBpp mengunggah sebuah video yang memperlihatkan beberapa Pesut Mahakam berenang di pinggir sungai Mahakam.
Dalam unggahannya, @BahriBpp menyebut kemunculan Pesut Mahakam ke permukaan sungai Mahakam merupakan momen langka. Dia menyebut peristiwa itu terjadi sekitar Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
"Kejadian yg skrg sangat langka d sungai Mahakam," kicau @BahriBpp, Senin (20/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir situs informasi Kominfo, Pesut Mahakam adalah mamalia air tawar, bukan ikan yang saat ini dalam kondisi terancam punah. Berdasarkan data 2019, jumlah Pesut Mahakam diperkirakan hanya mencapai 80 ekor.
Pesut Mahakam yang hidup di sungai air tawar daerah tropis memiliki nama latin Orcaella brevirostis. Pesut Mahakam hidup dengan cara berkelompok, mulai dari 6-9 ekor.
Pesut di Indonesia diketahui berkerabat dekat dengan pesut yang terdapat di Asia Tenggara dan Asia Selatan, juga Australia. Jenis itu juga hidup di Sungai Ayeyarwaddy di Myanmar dan Sungai Mekong di Kamboja dan Laos, serta punya nama latin Orcaella fluminalister.
Word Wild Fund (WWF) menyebut hewan ini sebagai Irrawaddy dolphin.
Melansir Animal Diversity, pesut Mahakam memiliki panjang 1,46 m sampai 2,75 m dan berat 114 sampai 143 kg. Pada saat baru dilahirkan, berat pesut sudah mencapai 12,3 kg. Pesut Mahakam diklaim mampu bertahun hidup sampai umur 28 sampai 30 tahun.
Secara fisik, Pesut Mahakam tidak memiliki paruh dan memiliki leher yang fleksibel, tidak seperti lumba-lumba lain. Fleksibilitas di leher menyebabkan lipatan yang terlihat di belakang kepala. Wajah dan kepala Pesut Mahakam mirip dengan paus beluga.
Organ reproduksi Pesut Mahakam sudah dinyatakan matang pada usia sekitar 3 tahun. Namun, pesut betina hanya bisa hamil dan melahirkan satu bayi pesut setiap 3 tahun. Sang pesut betina akan hamil selama 9 sampai 14 bulan dan melahirkan hanya satu pesut saja.
Tak seperti lumba-lumba di laut, Pesut Mahakam disebut perenang yang lamban karena hanya mampu berenang 25 km/jam. Selain itu, Pesut Mahakam hanya mampu menyelam selama 30-60 detik dan bisa mencapai 12 menit jika dalam keadaan terancam.
Jenis pesut yang juga mirip dengan pesut Mahakam adalah pesut yang hidup di Papua Nugini dan Australia dengan nama latin Orcaella heinsohni.
Perbedaan mendasar dari Orcaella heinsohnidan pesut Mahakam terletak dari warna, pesut Australia biasanya punya tiga warna, sedangkan pesut Mahakam punya dua warna saja. Mereka juga punya tengkorak dan sirip yang berbeda.
Saat ini, UU Nomor 5 tahun 1990 tentang Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya serta PP Nomor 7 Tahun 1999 menetapkan pesut Mahakam sebagai jenis satwa dilindungi.
Selain itu, International United of Conservation Nature and Natural Resources (IUCN) juga menetapkan pesut Mahakam sebagai satwa kritis dan terancam punah.