Vaksin Covid-19 RI Penting untuk Hadapi Mutasi Virus Corona

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2020 19:15 WIB
Eijkman menekankan pentingnya vaksin Covid-19 buatan Indonesia untuk menciptakan vaksin mandiri yang siap menghadapi mutasi virus.
Ilustrasi vaksin virus corona. (AP/John Cairns)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo mengatakan vaksin Covid-19 buatan dalam negeri penting agar lebih mudah bagi Indonesia untuk menciptakan vaksin baru untuk menghadapi mutasi virus corona. Ia mengingatkan saat ini virus corona SARS-CoV-2 masih menyimpan banyak misteri.

Selain itu, apabila vaksin dari luar negeri ternyata tidak ampuh menangkal Covid-19, ia mengatakan akan mudah bagi Indonesia untuk memproduksi ulang vaksin buatan dalam negeri.

"Ini virus kan masih kita tidak ketahui, kalau seandainya dia mutasi 3 atau lima tahun lagi, kalau kita tahu bagaimana mekanisme mutasi, atau kalau kita tahu vaksin tidak efektif, kita bisa memproduksi kembali, karena semua teknologi sudah ada di tangan," ujar Herawati dalam Webinar, Jumat (24/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Herawati juga mengatakan vaksin Covid-19 buatan lokal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.

Herawati mengatakan hal tersebut untuk menanggapi banyaknya vaksin yang sudah masuk uji klinis. Herawati mencatat saat ini di seluruh dunia sudah ada 24 kandidat vaksin yang berada di tahap evaluasi klinis, 5 diantaranya sudah masuk fase III.

Indonesia sendiri saat ini telah bekerja sama dengan Sinovac untuk menguji dan memproduksi vaksin buatan perusahaan China tersebut di Tanah Air.

"Lalu apakah Indonesia perlu tidak mengembangkan vaksin sendiri karena sudah ada 160 lebih sedang mengembangkan dan 24 sudah masuk evaluasi klinis. Menurut saya Indonesia tetap harus memiliki sendiri karena untuk memenuhi keperluan masyarakat kita," kata Herawati.

Herawati juga mengatakan dibutuhkan waktu agar vaksin-vaksin buatan tersebut bisa diproduksi massal untuk Indonesia. Herawati khawatir dibutuhkan waktu yang lama agar vaksin-vaksin tersebut bisa mencukupi kebutuhan di Indonesia.

"Pertanyaan saya sekarang berapa banyak [vaksin] yang akan kita dapatkan. Misalnya harus menunggu, kita harus tunggu sampai berapa lama agar kita dapat produksi terbesar. jadi dibutuhkan diplomasi baik antar negara agar kita bisa merasakan banyaknya vaksin yang bisa kita produksi dan inginkan," ujar Herawati.

Sebelumnya, Direktur Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio meminta pemerintah Joko Widodo bisa mandiri membuat vaksin virus corona (Covid-19) untuk penduduk Indonesia.

Sebab ia khawatir jika Indonesia hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri, kebutuhan vaksin untuk lebih dari 260 juta orang Indonesia belum tentu terpenuhi.

"Kenapa kita harus punya kedaulatan vaksin? Karena jumlah penduduk kita 260 juta orang, dan untuk mendapatkan perlindungan yang memadai, kita harus memastikan 70 persen dari penduduk Indonesia punya kekebalan terhadap virus corona, artinya kita butuh 170 juta vaksin," jelasnya dalam seminar PPRA LX Lemhamnas, Selasa (21/7).

Belum lagi, jika satu orang penduduk harus melakukan vaksinasi dua kali. Artinya dibutuhkan sebanyak 340 juta vaksin untuk 70 persen penduduk Indonesia.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER