Teknologi Grab telah membantu meningkatkan kualitas hidup mitra pengemudi (driver) Grab di Surabaya. Hal ini berdasarkan Riset Tenggara dan CSIS terbaru yang menunjukkan peningkatan penghasilan mitra pengemudi Grab Surabaya, Jawa Timur membuka kesempatan yang lebih luas pada akses keuangan dan investasi.
Peningkatan penghasilan yang sangat signifikan dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar maupun GrabBike di Kota Surabaya hingga 125 persen menjadi Rp9,3 juta per bulan, dan 85 persen menjadi Rp5 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Peningkatan ini tentu membuat para mitra bisa menabung yang membuka akses keuangan lainnya, seperti produk investasi dan pinjaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, sebanyak 23 persen mitra pengemudi GrabBike dan 20 persen mitra pengemudi GrabCar di Kota Surabaya mengaku baru bisa membuka rekening tabungan pertama mereka usai bergabung dengan Grab.
Peneliti Ekonomi dari Tenggara Strategics Stella Kusumawardani mengungkapkan, berkaca dari temuan tersebut, pertumbuhan sektor gig economy tentu memiliki peran yang besar kepada ketahanan ekonomi.
"Dari hasil riset, terlihat sejumlah manfaat yang secara langsung dirasakan oleh sektor gig economy. Kami pun percaya bahwa platform teknologi seperti Grab dapat membantu pemulihan dan pertumbuhan kembali perekonomian yang terkena dampak negatif pandemi."
"Kita sudah melihat bukti bahwa gig economy mampu memberikan kontribusi yang besar pada 2019 lalu. Hal ini bisa terjadi jika masyarakat lebih memanfaatkan teknologi dan mulai bertransformasi digital dalam sebuah ekosistem yang baik," ujarnya berdasarkan keterangan resmi, Surabaya, Selasa (18/8).
Bahkan dari temuan lainnya terungkap, pemasukan dari bekerja bersama Grab memungkinkan lebih banyak mitra untuk menabung secara rutin. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pinjaman agar dapat berinvestasi pada kendaraan baru seperti motor atau mobil.
"81 persen mitra pengemudi GrabBike dan 69 persen mitra pengemudi GrabCar sekarang rutin menabung di bank dengan rata-rata tabungan masing-masing Rp967 ribu hingga Rp1,2 juta. Mereka juga dapat meminjam uang dengan lebih mudah setelah bergabung dengan Grab karena penyedia jasa keuangan lebih memercayai mereka."
Sementara itu, Head of East Indonesia Grab Indonesia Halim Wijaya optimistis teknologi Grab akan membawa kebaikan bersama.
"#TerusUsaha merupakan program berkelanjutan dan kami percaya bisa menjadi solusi untuk mendorong banyak pihak untuk bersama memulihkan perekonomian Indonesia," ujarnya.
Pihaknya berkomitmen akan terus membawa lebih banyak dampak positif dari teknologi untuk membantu para mitra lebih siap dan membawa dampak yang baik di era new normal.
"Solusi digitalisasi yang dihadirkan ini kami percaya mampu memberikan kontribusi besar untuk perekonomian daerah dan penciptaan lapangan kerja," ujarnya.
(fef)