Konsep bulk store di Indonesia memang belum terlalu umum. Sejauh ini masyarakat kita hanya terbiasa dengan toko grosir biasa yang menjual produk dalam jumlah besar.
Sebenarnya tak jauh berbeda, hanya saja bulk store menekankan pada zero waste alias menghilangkan kemasan plastik pada produk yang dibeli.
Ada beberapa pengusaha bulk store yang mulai bermunculan, salah satunya The Bulkstore & Co.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilik bisnis sembako berkonsep zero waste di Jakarta ini menghadapi tantangan saat menjalankan usahanya, seperti mengubah kebiasaan lama pelanggan menggunakan plastik.
"Millenial udah lebih tahu. Cuma kalo ibu-ibu bingung awalnya, ya kita layani. Ke sini bawa wadah sendiri, begitu caranya agar zero waste. Konsepnya diterima unik buat pelanggan. Orang cepat beradaptasi dengan hal baru yang positif," ujar Putri dikutip dari Grab, Jakarta, Rabu (19/8).
Putri mengatakan, yang membuat beda dari bulk store lainnya, usaha miliknya tak hanya menjual hasil petani, tapi mendorong petani lokal juga untuk turut zero waste.
"Dari Aceh, sampai Indonesia Timur, kita edukasi gimana jual hasil panen daerah mereka agar tidak ada sampah. Karena konsep tanpa sampah akan sia-sia kalau nggak ajak petaninya," ujar Putri.
Diakuinya tak mudah merayu petani untuk membiasakan tak lagi memakai plastik. Namun ia konsisten menerapkannya ke pelanggan, petani, dan dirinya sendiri.
'Gimana kalo rusak barangnya, packing-nya biasanya beda', sampai ada di Surabaya beli toples kaca setiap kirim, supaya bisa dipakai lagi. Karena barang ada plastiknya, kita minta ganti," katanya.
![]() Toko The Bulkstore & Co di Menteng, Jakarta Pusat ini menjual produk organik. |
Selain itu, Putri juga mendukung pertanian organik karena jauh lebih sehat. Ia juga menjalin kerja sama dengan UMKM lokal untuk produksi bahan makanan vegetarian dan berani memberi harga jual yang baik.
"Barang organik, UMKM udah punya, kualitasnya bagus. Skin care kami sudah lokal. Mom and baby, essential oil, masker, bath salt, sampo, sabun, semua brand lokal. Semua akan diuntungkan dengan sama-sama #TerusUsaha jaga lingkungan," ujarnya.
Nah, untuk pelanggan yang tak sempat mampir ke tokonya, Putri juga melayani pembelian dari Grab. Packaging-nya pun tetap tanpa plastik sama sekali.
"Pengiriman Grab pakai kardus, kita lakban kertas, koran, bekas majalah, bukan bubble wrap. Di pandemi begini orang belanja online, kita mau kurangi dampak sampahnya."