Pengusaha Digital Terbantu Kirim Produk Kerajinan lewat Grab

Grab Indonesia | CNN Indonesia
Rabu, 19 Agu 2020 09:12 WIB
Kelancaran usaha Dekornata tak terlepas dari bantuan GrabExpress. Dalam waktu kurang dari 6 jam, pelanggan sudah bisa langsung menerima pesanan dengan aman.
Kelancaran usaha Dekornata tak terlepas dari bantuan GrabExpress. Dalam waktu kurang dari 6 jam, pelanggan sudah bisa langsung menerima pesanan dengan aman. (Foto: iStockphoto/CarlosAndreSantos)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gio adalah salah satu pengusaha yang menyadari pentingnya digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Visinya tersebut sejalan dengan inisiatif Grab dan pemerintah dalam meningkatkan daya saing UMKM dalam menghadapi era ekonomi digital.

Pendiri platform Dekornata itu menyediakan etalase digital sekaligus memasarkan produk kerajinan kayu produksi langsung dari pengrajin yang masih mengerjakan pakai tangan alias handmade.

"Saya bukan interior designer. Produk kita ambil dari pengrajin, aku bantu fotoin, dan kita jual di platform Dekornata supaya 'Made in Indonesia' jadi kebanggaan," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gio bercerita, pada awalnya sekitar tahun 2018 Dekornata hanya mengumpulkan kerajinan kayu. Namun karena pengrajin yang ingin bekerja sama makin banyak, dia makin serius menggarap bisnis ini

"Aku punya warehouse di Bogor. Dulu di sana pengrajin kayu doang. Makin lama, pengrajinnya nambah. Ada yang dari Jawa sampai Kalimantan. Materialnya juga beragam, ada kayu, keramik, eceng gondok, bambu, sigras, daun pisang," ujarnya.

"Kita ngobrol sama pengrajin, mau nggak kita bantu jual dan branding dengan Dekornata? Mereka mau, dapet penjualan, sekarang produknya udah dipake di kafe ternama di Jakarta."

Ia mengaku, kelancaran usahanya tak terlepas dari bantuan layanan Grab. Gio menggunakan jasa GrabExpress kilat sehingga pelanggan bisa langsung menerima pesanan dengan aman dan maksimal 6 jam saja sudah sampai.

"Pebisnis suka dikirim Same Day service dari Grab. Dari Bogor bisa nyampe instan ke Jakarta," ujarnya.

Kendati demikian, Gio menyadari selama pandemi penjualan Dekornata turun. Kliennya harus hold project dan tutup sementara karena pembatasan.

"Dibanding stres, kita pake waktunya perbaiki bisnis dan produknya. Selain itu, kami berpikir, selama karantina di rumah aja kan orang-orang jadi banyak yang masak, kenapa nggak coba inovasi desain ke produk rumah tangga dan alat masak."

Tak disangka produksi kembali ramai usai mengembangkan produk dapur. "Pengrajin sampai keteteran, karena harus produksi banyak. Aku sampai turun tangan bantuin finishing agar food grade. Aku merasa kebahagiaan sederhana, ngumpul sambil kerja, bisa lanjut usaha," pungkasnya.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER