EDUKASI & FITUR

Cek Ragam Masalah Ban Kendaraan Sebelum Terlambat

CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2020 13:19 WIB
Ban botak, kempis, benjol, dan pecah adalah masalah yang bisa dialami pengemudi di jalanan karena tak peduli kondisi kesehatan kendaraan.
Ilustrasi ban rusak. (iStockphoto/Shakeel Sha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ban merupakan komponen penting terlebih bagi kendaraan dengan mobilitas tinggi seperti truk dan bus. Fungsi ban ini sangat beragam mulai dari penopang beban, penerus daya gerak, membantu kemudi berbelok, hingga pengontrol suspensi.

Namun, keberadaan ban terkadang tak terlalu dihiraukan pengemudi. Ada kondisi misalnya secara kasat mata ban terlihat sehat, namun faktanya komponen ini sudah rentan terhadap keselamatan berkendara.

"Ban yang tidak sehat dapat berakibat fatal karena dapat menurunkan performa berkendara, antara lain menyebabkan kehilangan kendali atau oleng," kata Presiden Direktur Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Shin lantas menjabarkan perubahan kondisi ban dan apa yang menjadi penyebabnya.

Ban botak

Pertama dan menjadi permasalahan ban paling umum yaitu ban botak karena aus. Kondisi ini paling sering terjadi pada bus dan truk sebab memiliki jarak tempuh dan pemakaian tinggi.

Selain itu hal tersebut dapat dipengaruhi perilaku mengemudi, kondisi jalan, kondisi tekanan angin, dan lainnya.

Ia mengatakan ban aus dapat mengurangi daya cengkeram secara drastis sehingga membahayakan terutama saat melintas di jalanan licin atau bahkan hanya sekadar melakukan pengereman.

"Untuk itu diharapkan setiap pengemudi senantiasa memperhatikan ketebalan tapak ban. Jika sudah di bawah batas minimal penggunaan, sebaiknya segera mengganti ban," kata dia.

Ban kempis

Permasalahan selanjutnya ban kempis. Secara alami tekanan udara di dalam ban akan berkurang melalui pori-pori ban serta pentil seiring waktu.

Jika tidak dilakukan pengecekan dan pengisian udara secara rutin, ban akan kempis. Faktor lain yang menyebabkan ban kempis di antaranya tertusuk benda tajam seperti paku, batu, potongan besi dan lain-lain.

Para pengemudi bus dan truk perlu mengecek kondisi ban secara rutin dan segera mengisi udara angin jika kedapatan ban kempis. Shin menjelaskan para pengemudi juga perlu berhati-hati dalam mengemudi khususnya jika kondisi jalan kurang bagus untuk mengurangi risiko terjadinya ban kempis.

Ban benjol

Selanjutnya permasalahan ban benjol. Permukaan ban yang sebelumnya rata sempurna dapat timbul benjolan berisi udara yang jika dibiarkan akan membahayakan pengemudi, serta mengganggu penampilan kendaraan.

Kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya jam penggunaan kendaraan terlalu tinggi sehingga menyebabkan temperatur ban tinggi dan tekanan udaranya berkurang. Dalam kondisi itu, misalnya ban menghantam jalan rusak, bisa membuat lapisan benang dalam ban putus kemudian timbul benjolan.

Untuk mencegah hal ini pengemudi diharapkan selalu memperhatikan tekanan udara ban dan waktu istirahat dalam perjalanan. Waktu istirahat ini sekaligus menghindari kelelahan bagu pengemudi dan mendinginkan ban.

Ban pecah

Jenis kerusakan ban paling fatal yakni ban pecah. Ban pecah seringkali diakibatkan salah penggunaan bus dan truk yang tidak sesuai rekomendasi dari pabrikan.

Kesalahan itu sering diistilahkan ODOL (Over Dimension Over Load) di Indonesia.

Perlu dipahami, semakin berat beban yang diangkut, semakin besar pula tekanan yang diberikan pada ban.

Penyebab lainnya, ban digunakan dalam kondisi tekanan udara kurang secara terus menerus, sudah ada benjolan, atau sudah ada 'luka' sebelumnya. Jika terus dibiarkan, ban dapat pecah seketika.

"Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan bus dan truk kehilangan keseimbangan dalam berkendara," ungkapnya.

Shin bilang untuk menghindari kecelakaan akibat berbagai perubahan kondisi ban tersebut, penting bagi pengemudi bus dan truk mengecek kondisi ban secara rutin, minimal tiap sebelum melakukan perjalanan.

"Periksa tekanan angin ban, kondisi telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa luka atau benjolan pada ban, dan batu-batu yang menempel pada telapak ban atau di antara ban ganda," kata Shin.

Shin menambahkan jika ban dalam kondisi benjol atau aus di bawah batas minimal tebal telapak ban (3 mm untuk truk dan bus), sebaiknya segera diganti. Perlu diingat, ban yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis dan ukuran dari masing-masing bus dan truk.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER