LAPAN: Lontaran Massa Corona Bisa Buat Padam Listrik di Bumi

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 08:59 WIB
LAPAN ungkap potensi Badai Matahari akibat lontaran massa korona di antariksa yang bisa mengakibatkan mati listrik di bumi.
Ilustrasi bumi. (iStockphoto/dem10)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan adanya potensi Badai Matahari akibat coronal mass ejection (CME) atau lontaran massa corona di Antariksa yang bisa mengakibatkan mati listrik bumi.

Peneliti Pusat Ilmu Antariksa  LAPAN, Rhorom Priyatikanto menjelaskan korona adalah lapisan terluar Matahari seperti lidah api yang paling tipis.

Terkadang, ada materi dari korona yang terlempar karena lidah api tadi terputus. Lontaran itu seperti diibaratkan seperti Matahari yang sedang bersin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika matahari bersin, medan magnet tadi bisa terganggu. Bisa terbelokkan sesuai dengan arah bersin yang lebih kuat. Kalau bersinnya mengarah ke Bumi, kita perlu waspada atau bahkan khawatir. Badai matahari bisa saja terjadi," kata Rhorom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (2/9).

Rhorom lebih lanjut menjelaskan lontaran massa korona berisikan materi bermuatan proton dan elektron sehingga gerakannya akan membentuk medan magnet di ruang antar planet.

"Seperti elektromagnet/magnet buatan yang dibuat dengan mengaliri konduktor dengan listrik," ujar Rhorom.

Efek dari Badai Matahari bisa beragam, ia mengatakan efek yang paling berpengaruh bagi kehidupan Bumi adalah kerusakan jaringan transmisi listrik.

Selain itu, Badai Matahari bisa membuat kerusakan pada survey geomagnet yang dimanfaatkan untuk pencarian bahan tambang. Rhorom mengatakan efek dari Badai Matahari ini paling terasa di daerah dekat kutub.

"Bisa terjadi di daerah dekat kutub. Saat Badai Matahari, bisa muncul arus induksi yang mengalir sepanjang jaringan transmisi tersebut. Saat timbul arus berlebih, trafo bisa meledak dan mati listrik lokal atau regional," tutur Rhorom.

Sebelumnya,  Kepala Pusat Sains Antariksa LAPAN Clara Y. Yatini menjelaskan LAPAN perlu memerhatikan cuaca antariksa karena Matahari, dan bintang dapat melontarkan partikel-partikel yang akan berdampak bagi Bumi.

Ia mencontohkan salah satu contoh lontaran partikel yang akan dapat memengaruhi bumi, yaitu yang disebut dengan lontaran massa korona.

Ia mengatakan bahwa jika lontaran massa corona tersebut sampai ke Bumi, partikel-partikel tersebut akan mengakibatkan gangguan di geomagnet dan akan memengaruhi pengukuran medan magnet Bumi.

(jnp/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER