Toyota Yaris yang meluncur di Indonesia pada Selasa (8/9) merupakan pengembangan desain yang ditujukan untuk pasar Asia, bukan model khusus yang ditawarkan di Eropa, Jepang, dan Australia. Sejauh ini tidak ada kemungkinan Yaris di dalam negeri bakal mengikuti desain untuk pasar di luar Asia.
Yaris untuk Eropa, Jepang, dan Australia dirancang menggunakan platform Toyota New Global Architecture (TNGA) B. Model yang sudah mulai dijual di Jepang sejak Oktober 2019 ini tersedia pilihan mesin 1.000 cc, 1.500 cc, dan 1.500 cc hybrid.
Toyota merancang versi performa pada model ini dengan nama GR Yaris. Pilihan mesin pada GR Yaris yaitu 1.600 cc turbo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara Yaris untuk Asia seperti di Indonesia dan Thailand, menggunakan platform yang sama dengan Vios atau Yaris sedan. Model ini sudah dijual di Indonesia sejak Maret 2014 dengan mesin 1.500 cc dan di Thailand dengan mesin 1.200 cc.
Versi facelift kedua Yaris untuk Indonesia telah meluncur pada Selasa (8/9). Tak ada perubahan mesin, namun radius putar berkurang menjadi 5,1 m dari 5,7 m, gril dan bumper baru yang menghilangkan 'senyum joker', dan terdapat perangkat sistem hiburan baru.
Menurut Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor Anton Jimmi desain Yaris untuk Indonesia saat ini adalah pilihan terbaik menyesuaikan kebutuhan dalam negeri. Yaris dan Vios merupakan mobil produksi Toyota di Indonesia, tepatnya di pabrik Karawang, Jawa Barat.
![]() |
"Yaris di dunia ada variasinya, ada perbedaan antara di Jepang dan Indonesia. Pada prinsipnya kita menyesuaikan kebutuhan Yaris saat ini. Di Jepang spek beda, ukuran fitur, enjin, dibanding Indonesia," ucap Anton.
"Pada saat ini kita masih merasa, model sekarang adalah Yaris yang sesuai kebutuhan kita di Indonesia, Thailand, dan lain-lain dibanding di Jepang," katanya lagi.
Selain versi Jepang dan Indonesia, masih ada satu lagi desain Yaris yakni untuk pasar Amerika Serikat. Di AS Yaris dirancang dari platform Mazda2.
(fea)