Dua bongkahan sampah yang mengorbit bumi dilaporkan pada Kamis (15/10) nyaris tabrakan dan menimbulkan lebih banyak lagi serpihan yang berbahaya. Sampah luar angkasa buatan manusia di orbit bumi merupakan masalah nyata.
Dua bongkahan sampah itu diduga roket bekas misi China (ChangZheng) yang hampir bertabrakan dengan satelit Soviet (Kosmos-2004) yang sudah tak berfungsi.
Berdasarkan pantauan ilmuwan, seperti dilansir BGR, kemungkinan tabrakan lebih dari 10 persen dan disebut cukup tinggi hingga patut diperhatikan. Namun untungnya dua bongkahan besar tersebut meleset.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski akhirnya tak terjadi tabrakan, masalah sampah luar angkasa dinilai benar-benar perlu mendapat perhatian. Sebab ketika dua bongkahan besar bertabrakan dalam kecepatan tinggi, itu bisa menciptakan puluhan, ratusan, bahkan hingga ribuan puing sampah kecil.
Puing-puing kecil tersebut dapat menyebabkan masalah serius untuk misi luar angkasa lainnya yang sedang berjalan, seperti kerusakan luar biasa mesin kosmik.
Mengingat ketinggian hampir 1.000 km, puing-puing itu akan bertahan dalam waktu yang sangat lama dan bisa menimbulkan ancaman bagi satelit yang beroperasi.
Belum lagi bencana besar yang mungkin ditimbulkan apabila pesawat ruang angkasa berawak menabrak atau ditabrak benda kecil tersebut saat hendak menuju stasiun luar angkasa atau Bulan.
Selain itu semakin kecil puing sampah luar angkasa maka semakin sulit pula dilacak dari Bumi. Sehingga ribuan benda kecil yang bergerak dengan kecepatan berbeda-beda di atas Bumi bisa memicu bencana baru.
Pekan lalu Badan Antariksa Eropa merilis laporan tahunan Negara Lingkungan Luar Angkasa yang menyoroti masalah sampah antariksa, termasuk ledakan di orbit yang disebabkan sisa-sisa energi seperti bahan bakar dan baterai pesawat ruang angkasa serta roket tua.
Pada pekan yang sama Kongres Astronotika Internasional juga merilis daftar objek-objek yang mengkhawatirkan dan berada di orbit. Sebagian besar berasal dari roket kuno Rusia atau era Soviet.
Beberapa negara telah mengusulkan cara membersihkan orbit Bumi dan pembuangan sampah antariksa yang lebih besar. Tetapi hingga saat ini belum terdapat kemajuan signifikan dalam pembahasannya.
(chr/fea)