Twitter kembali menandai cuitan calon presiden petahana AS Donald Trump terkait pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 yang menyesatkan. Sejauh ini sudah ada 11 cuitan Trump yang Twitter labeli untuk menghindari kekeliruan di tengah masyarakat.
Pantau CNNIndonesia.com, Twitter menyaring cuitan Trump pertama kali pada 4 November, kala Ia menuding ada praktek pencurian suara pemilu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berapa kemudian, atau di hari yang sama media sosial Twitter kembali menandai cuitan Trump yang menyesatkan. Jaraknya hanya beberapa jam.
Twitter sendiri sejak jauh hari mengumumkan terus memperbarui sistemnya untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait Pilpres AS 2020. Perusahaan yang digawangi Jack Dorsey itu tak segan-segan membenamkan cuitan yang salah soal Pilpres AS, meski itu presiden petahana AS Donald Trump.
Kebijakan Twitter rupanya tidak diindahkan Trump. Suami dari Melanie itu terus berkicau di media sosial Trump sampai Kamis, 6 November waktu Amerika Serikat. Namun lagi-lagi, Twitter melabeli cuitan Trump yang salah.
Akun pribadi anak laki-laki Trump juga dikenakan pelabelan oleh Twitter. Hal itu karena Ia menyebutkan saat ini bapaknya tengah berperang melawan penipuan, kecurangan di negaranya. Namun menurut Twitter cuitan tersebut menyesatkan masyarakat.
Twitter bertindak tegas dengan melabeli "Konten yang dibagikan di Tweet ini disengketakan dan mungkin menyesatkan terkait pemilu"