Youtube Hapus Video Hasil Pilpres AS Palsu

CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2020 16:48 WIB
Video siaran langsung yang menampilkan hasil Pilpres AS palsu dihapus oleh Youtube.
Youtube turunkan video siaran langsung yang tayangkan hasil pilpres AS palsu (AP/Evan Vucci)
Jakarta, CNN Indonesia --

Youtube menghapus beberapa video yang melakukan siaran langsung yang menampilkan hasil palsu pemilihan presiden di Amerika Serikat.

Siaran langsung ini bahkan menyiarkan hasil palsu itu beberapa jam sebelum pemilihan suara ditutup di AS. Sebelum ditutup, siaran langsung ini sudah ditonton oleh ribuan penonton.

Beberapa video yang diturunkan oleh Youtube yang dimiliki Google bahkan sudah mendapat iklan. Ini berarti pembuatnya sudah bisa mendapat uang dari konten palsu itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah melakukan peninjauan mendalam, kami menghapus siaran langsung yang menyalahgunakan Panduan Komunitas," jelas juru bicara Youtube dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah menetapkan kebijakan yang melarang spam, praktik penipuan dan scam, dan kami terus mewaspadai konten terkait Pemilu menjelang dan pasca-pemilu."

Selama pemilu, Youtube berusaha memprioritaskan video-video dari portal berita utama (mainstream). Sementara siaran langsung palsu tadi beberapa diunggah oleh akun yang biasanya menyediakan video musik.

Hal ini berdasarkan unggahan tangkapan layar yang beredar di Twitter. Youtube merespon video-video itu sudah diturunkan.

Setidaknya ada tiga video siaran langsung palsu yang sudah diturunkan Youtube yang sudah mendapat iklan. Menurut laporan Insider, video itu tampil jika pengguna mencari hasil pemilu presiden di Youtube. 

Empat video terpopuler dari kata kunci hasil pemilu presiden di AS juga menampilkan grafis palsu. Grafis berisi hasil pemilu ini ditayangkan beberapa jam lebih dulu sebelum pemilu selesai dilaksanakan.

Dari salah satu tangkapan layar, salah satu saluran yang menyiarkan hasil palsu adalah Wicked Sounds dengan 1,48 juta pelanggan. Administrator saluran ini tidak merespon ketika ditanya, seperti dilaporkan Cnet

Belakangan layanan media sosial seperti Youtube, Twitter dan Facebook tengah berusaha mengatasi misinformasi seputar pemilu presiden di AS. Perusahaan-perusahaan ini berusaha menghindari kesalahan serupa seperti terjadi pada pilpres 2016.

Saat itu, layanan media sosial ini dieksploitasi oleh agen Rusia sehingga memengaruhi hasil pemilu. Selain itu, Facebook juga sempat masuk dalam skandal Cambridge Analitics yang diduga digunakan untuk memengaruhi hasil pemilu AS 2016.

(eks/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER