Qualcomm dilaporkan telah mendapatkan izin memasok chipset ke Huawei. Qualcomm diprediksi bisa memenuhi permintaan Huawei dengan syarat perusahaan menjual anak perusahaan Honor. Hal itu mengingat kapasitas produksi Qualcomm tak mampu menampung permintaan dari Huawei dan Honor sekaligus.
Huawei saat ini tidak bisa lagi memproduksi chipset Kirin HiSilicon akibat perang dagang antara China dan AS. Akibatnya Huawei harus mencari manufaktur chip seperti MediaTek dan Qualcomm.
Mengutip GSMArena, Qualcomm memiliki masalah lain karena sebagai perusahaan Amerika harus memerlukan lisensi khusus untuk bekerja dengan Huawei sebagai bagian dari perang dagang China dan AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari Slash Gear, peraturan AS mencegah Huawei memperoleh produk dan komponen dari perusahaan AS.
Singkatnya, perusahaan AS dilarang berbisnis dengan Huawei dan banyak anak perusahaannya termasuk Honor dan HiSilicon, sebagai bagian dari perselisihan perdagangan antara AS dan China.
Hal ini membebani pasokan komponen Huawei, terutama untuk salah satu bagian terpenting dari produk elektronik, semikonduktor, dan prosesor.
Oleh karena itu, Huawei telah menimbun komponen-komponen ini, tetapi para analis yakin itu hanya akan bertahan hingga awal 2021.
Qualcomm telah memperoleh izin itu untuk menjual chip ke China. Namun, pengaturan ini dilaporkan mengharuskan Huawei menjual anak perusahaan Honor-nya.
Pasalnya, Qualcomm tidak akan dapat memenuhi kebutuhan kedua pembuat smartphone pada saat yang bersamaan.
Huawei secara tradisional menggunakan campuran chip Qualcomm dan Kirin untuk ponselnya. Akan tetapi, Huawei juga mulai menggunakan MediaTek sejak larangan AS.
(jnp/mik)