Pasar kendaraan roda empat atau lebih dalam negeri selama Januari-Oktober 2020 belum ada tanda-tanda naik. Penjualan mobil di Indonesia surut hingga 46,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, hingga Oktober 2020, retail atau penjualan dari dealer ke konsumen hanya berjumlah 453.525 unit. Sedangkan periode serupa 2019 penjualan tembus 851.552 unit.
Namun begitu ada kenaikan jika dibandingkan antara September ke Oktober sebesar 6,4 persen dari 43.362 unit jadi 46.129 unit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer periode Januari-Oktober turun lebih besar hingga 50,7 persen dibanding 2019. Periode yang sama tahun lalu angka wholesales 854.005 unit, sementara 2020 hanya 421.089 unit.
Wholesales pada Oktober juga mengalami kenaikan namun hanya satu persen menjadi 49.043 unit dari September 2020 sebesar 48.554 unit.
Sekretaris Jenderal Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan penjualan mobil saat ini memang terdampak wabah corona (Covid-19) sehingga terhadap daya beli konsumen turut surut.
Namun kata Kukuh penjualan paling terasa anjlok pada Maret hingga Mei 2020. Setelahnya penjualan mobil nasional berangsur membaik.
"Akhirnya perlahan mulai merayap naik recovery jadi di Juni, Juli sudah mulai meningkat walaupun belum seperti kondisi normal di tahun lalu. Pasarnya juga terlihat tren mulai meningkat terus meningkat sampai September pun sudah mencapai kurang lebih di atas 40 ribu unit wholesales-nya," ujar Kukuh.
Kukuh berharap penjualan terus naik meski belum kembali sepenuhnya seperti sebelum pandemi.
Sebelumnya, diberitakan pajak kendaraan roda empat 0 persen disebut sebagai alternatif mendongkrak pasar otomotif nasional tahun ini yang terdampak pandemi Covid-19. Namun wacana tersebut ditolak Kemenkeu beberapa waktu lalu.
Alhasil Gaikindo merevisi target penjualan hanya sentuh 525 ribu unit tahun ini atau turun hampir 50 persen dari tahun lalu.
(ryh/mik)