Jepang dilaporkan akan mempercepat pengetatan emisi karbon dengan kebijakan melarang penjualan mobil baru bermesin konvensional pembakaran dalam (internal combustion engine/ICE) pada 'pertengahan 2030'.
Menurut laporan Nikkei yang diolah Just Auto Menteri Perekonomian dan Perdagangan Jepang mempertimbangkan pelarangan penjualan mobil jenis itu untuk mempercepat peralihan ke mobil berteknologi hybrid dan listrik murni.
Keputusan melarang penjualan mobil ICE pada 2030 disebut akan diumumkan setelah sebuah rapat digelar pada akhir tahun yang bakal dihadiri berbagai eksekutif pelaku industri. Setelah itu strategi lanjutan akan dibicarakan lagi sebagai arahan transisi ke mobil hybrid dan listrik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelarangan itu dikatakan masuk dalam strategi Jepang yang lebih besar yaitu menjadi komunitas nol emisi pada 2050 seperti diungkapkan Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Oktober.
Saat ini aturan yang berlaku di Jepang yakni para produsen otomotif wajib meningkatkan efisiensi sebesar 30 persen pada akhir tahun fiskal 2030. Namun pemerintah Jepang merasa perlu ada aturan lebih ketat buat mengejar target nol emisi pada 2050.
Menghapus penjualan mobil ICE baru bisa jadi akan menguntungkan produsen otomotif seperti Toyota sebab pengembangan bisa dilakukan lebih besar di rumah sendiri. Meski begitu, Toyota, Honda, Nissan, dan Mitsubishi masih menolak memberi komentar atas pemberitaan itu menurut Automotive News.
Sebelum Jepang, Inggris telah mengumumkan melarang penjualan mobil ICE baru pada 2030. Kebijakan seperti ini dirasa juga bakal diikuti banyak negara lainnya.
(fea)