Melinda Gates, istri dari founder Microsoft Bill Gates sekaligus pendiri yayasan Bill dan Melinda Gates menyebut informasi keliru soal vaksin Covid-19 yang beredar di media sosial bisa menyebabkan lebih banyak kematian di dunia.
"Informasi salah tentang vaksin Covid-19 bisa sama dengan kematian. Jadi jika Anda tidak melakukan hal yang benar untuk menjaga diri Anda aman, maka Anda, dan orang yang Anda cintai bisa mati," kata Melinda, dalam wawancara dengan CNN, Jumat (11/12).
Bill dan Melinda Gates adalah yayasan yang fokus pada pendanaan riset dan penanganan penyakit dunia. Sebelumnya, yayasan ini konsentrasi pada penuntasan penyakit polio di dunia. Namun, akibat pandemi, yayasan beralih fokus dan dana mereka untuk membangu menangani pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melinda juga menyayangkan karena begitu banyak informasi keliru soal Covid-19 di media sosial. Orang-orang juga, kata Melinda, lebih banyak 'pergi' ke internet untuk mencari informasi kesehatannya, ketimbang pergi ke dokter.
Padahal, informasi yang beredar di dunia maya tersebut, termasuk Facebook dan Instagram, belum tentu dapat dipastikan kebenarannya dan apalagi mendapat pertanggung jawabansecara ilmiah.
"Itulah mengapa saya sangat berkecil hati melihat begitu banyak disinformasi tersebar di internet, dan saya katakan pada semua orang bahwa bertanyalah ke dokter, di sana informasi yang kredibel, bukan internet," ucapnya.
Ia juga meminta setiap orang yang menyebarkan informasi di internet perlu bertanggung jawab atas apa yang ia perbuat. Terutama informasi yang disebarkan harus aman dan adil.
Meski demikian, Melinda tidak memungkiri kebangkitan internet dan media sosial terjadi begitu cepat. Sehingga regulasi yang mengatur keamanan berinternet masih perlu diperbaiki dan mengejar ketertinggalannya dari internet itu sendiri.
"Siapapun yang menyebarkan informasi di masyarakat perlu bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi yang aman dan adil, kebangkitan internet dan media sosial memang terjadi begitu cepat sehingga regulasi perlu mengejar ketertinggalannya," tuturnya.
(mln/eks)