Peretasan dua kementerian di Amerika Serikat (AS) oleh Rusia dilaporkan terjadi lewat kerentanan keamanan di Microsoft Office 365 kementerian tersebut.
Para peretas diduga menargetkan Departemen Keuangan dan Lembaga Administrasi Informasi Telekomunikasi Nasional (NTIA) AS, lembaga yang bertugas menyusun kebijakan internet dan telekomunikasi.
Para peretas tersebut mampu mengelabui otentikasi platform Microsoft hingga bisa memantau email staf di dua lembaga tersebut selama berbulan-bulan. Microsoft sendiri belum memberikan pernyataan terkait masalah peretasan yang memanfaatkan perangkat lunak mereka itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, para peretas disebutkan telah memantau email para staf kementerian dan NTIA sejak berbulan-bulan sebelumnya.Dilansir The Guardian, kejadian peretasan ini sangat serius sehingga membuat Dewan Keamanan Nasional meakukan pertemuan di Gedung Putih Sabtu (12/12) lalu, kata salah satu orang yang mengetahui masalah tersebut.
Menurut CNBC News, FBI sedang menyelidiki grup yang bekerja untuk dinas intelijen luar negeri Rusia. Grup ini dikenal di antara perusahaan keamanan siber sektor swasta sebagai APT29 atau Cozy Bear.
Grup ini juga diyakini telah membobol jaringan Departemen Luar Negeri, Kepala Staf Gabungan, dan Gedung Putih selama Pemerintahan Presiden Obama.
Microsoft 365 adalah produk perangkat lunak yang dikeluarkan pada 28 Juni 2011 lalu sebagai pengganti Microsoft Business Productivity Onlne Suite (BPOS). Tujuan awalnya untuk penggunaan korporasi atau kegiatan perkantoran.
Office 365 kemudian dikembangkan oleh Microsoft untuk berbagai jenis bisnis dan konsumen umum. Aplikasi office seperti Word, Excel, PowerPoint, Outlook, OneNote, OneDrive, dan aplikasi lainnya bisa diakses menggunakan Microsoft 365.
(mln/eks)