Global Head of Product Marketing HMD Global, Adam Ferguson mengakui bahwa saat awal-awal pandemi virus corona, bisnis Nokia sempat turun.
"Pada awal tahun seperti yang Anda tahu, kami mengalami penurunan dan sangat membuat stress orang-orang," kata Ferguson lewat acara virtual HMD Global, Senin (14/12).
Kendati demikian, Ferguson dan tim saat ini berusaha untuk memulihkan keadaan bisnis Nokia. Selain itu, ia tidak menyebutkan berapa persen penurunan bisnis Nokia di kala pandemi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada sejumlah hal yang kami lakukan dan benar-benar membantu. Kami merasa seolah-olah terus mendapat pembaruan dari tim. Kami sangat senang dengan cara kami mengakhiri tahun ini," pungkas Ferguson.
Awal tahun 2020 memang seperti boomerang bagi sebagian besar sektor bisnis khususnya di bidang teknologi seperti bisnis smartphone.
Pada awal Februari lalu, perusahaan teknologi raksasa dunia seperti Apple, Samsung, Microsoft, Google, Amazon secara beruntun menutup kantor dan toko-toko mereka di China untuk sementara waktu akibat wabah virus corona.
Bahkan pabrik manufaktur perangkat Apple di China yaitu Foxconn dan Pegatron disebut bakal menunda produksi iPhone dan AirPod karena pemerintah China masih belum memperbolehkan pabrik dibuka.
Oleh sebab itu menyebabkan pasokan iPhone berkurang hingga menurunkan pendapatan perusahaan. Apple diketahui memiliki fasilitas produksi cukup besar berbasis di China yang menjadi negara awal penyebaran virus corona.
Lihat juga:Nokia Kembali Jual HP Baru Model Jadul |
Sepanjang 2019, sebanyak 3,2 juta perangkat iPhone telah beredar di negara Tirai Bambu itu. Angka ini naik dibanding 2018, atau Apple hanya mendistribusikan 2,7 juta unit iPhone.
Sampai penyelenggaraan Mobile World Congress 2020 dipastikan batal menyusul ancaman penyebaran virus corona yang hingga kini masih masif.
Pihak penyelenggara mengatakan keputusan pembatalan MWC 2020 dilakukan atas alasan keamanan dan kesehatan lingkungan di Barcelona yang menjadi lokasi perhelatan.
Keputusan untuk membatalkan perhelatan perangkat (device) dan teknologi seluler tahunan itu ditempuh setelah petinggi GSMA menggelar pertemuan rutin pada Jumat (7/2) pekan lalu.
Tak hanya itu, sejumlah raksasa teknologi dunia seperti Amazon, ZTE, Ericsson, LG, Sony, Facebook, Nokia, dan Intel mengumumkan batal turut serta dalam perhelatan Mobile World Congress tahun ini.