7 Buoy Baru untuk Laut RI 2021, Antisipasi Gempa Megathrust

CNN Indonesia
Senin, 04 Jan 2021 21:01 WIB
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Muhammad Ilyas mengatakan penempatan buoy di sejumlah kawasan rawan tsunami di Indonesia sangat penting dilakukan.
Ilustrasi tsunami. (Foto: Istockphoto/Ig0rZh)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan bakal menempatkan tujuh buoy atau alat pendeteksi tsunami pada awal 2021. Buoy baru ini akan ditempatkan di sejumlah wilayah di Indonesia yang rawan gempa megathrust yang memicu tsunami.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Muhammad Ilyas mengatakan penempatan buoy di sejumlah kawasan rawan tsunami di Indonesia sangat penting dilakukan.

"Segera akan kami sebar lagi, ada tujuh buoy di selatan Jawa sama barat Sumatera," ujar Ilyas kepada CNNIndonesia.com, Senin (4/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilyas menuturkan buoy yang akan ditempatkan di selatan Jawa sama barat Sumatera dalam kondisi baru. Selain itu, seluruh buoy itu akan dilengkapi dengan argos (satelit pengamanan) dan kamera pengawas.

Dia berkata argos digunakan untuk memastikan keberadaan buoy. Sebab, dia mengatakan sejumlah buoy milik BPPT dinyatakan hilang. Sedangkan kamera, digunakan untuk mengetahui siapa yang mendekat alat tersebut.

Lebih lanjut, Ilyas membeberkan BPPT sejatinya telah membuat buoy sebanyak 11 unit sepanjang 2020. Namun, dia mengatakan sebanyak empat unit sengaja tidak dipasang agar bisa menjadi cadangan ketika buoy yang telah terpasang mengalami kerusakan atau hilang.

"Kalau dipasang semua lalu rusak atau perlu perbaikan kami tidak memiliki cadangan," ujarnya.

Di sisi lain, Ilyas mengakui Amerika Serikat dan sejumlah negara menempatkan buoy di dekat wilayah Indonesia. Dia berkata hal itu dilakukan dalam rangka mendeteksi tsunami dari gempa megatrust yang berpotensi terjadi di wilayah Indonesia.

"Jadi mereka menempatkan buoy untuk memproteksi megatrust di Indonesia," ujar Ilyas.

Lebih dari itu, Ilyas mengingatkan buoy hanya bertujuan untuk mempercepat pemberitahuan informasi di lokasi yang mengalami tsunami. Dia mengatakan alat utama yang berperan mengidentifikasi terjadi tsunami adalah seismograf milik BMKG.

"Kalau tidak ada buoy itu tidak apa-apa. BMKG punya model sistem peringatan dini tsunami berdasarkan gempa," ujarnya.

Pasang kabel khusus

Ilyas mengklaim BPPT berencana menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat untuk memasang kabel khusus di sepanjang zona megathrust yang terbentang dari barat Sumatera hingga Indonesia Timur.

"Kami dengan Amerika Serikat akan membicarakan memasang kabel di sepanjang megathrust," ujar Ilyas.

Ilyas mengklaim keberadaan kabel khusus itu akan membuat banyak sensor bisa terpasang di zona megathrust. Bahkan, kabel itu akan semakin mempercepat pengiriman data.

Ilyaas menambahkan pembicaraan sudah dimulai. Akan tetapi, dia menyampaikan proyek tersebut akan menelan anggaran yang sangat besar.

"Kalau masalah penyelamatan itu yang paling penting. Negara pasti akan mewujudkan. Kami sebagai inovator harus benar-benar memastikan apakah teknologi itu penting," ujarnya.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER