Unand Teliti Virus Corona Sumbar, Diduga Lebih Cepat Menular

CNN Indonesia
Selasa, 05 Jan 2021 08:25 WIB
Unand melakukan uji WGS untuk meneliti varian virus corona yang diduga lebih cepat menular di Sumbar.
Iustrasi. Unand teliti varian virus corona yang menyebar di Sumbar (iStockphoto/South_agency)
Padang, CNN Indonesia --

Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) akan melakukan uji whole genome sequencing (WGS) terhadap sampel virus corona SARS-CoV-2 yang lebih cepat menular di Sumatera Barat (Sumbar).

WGS adalah pengurutan seluruh rangkaian DNA atau RNA, yang merupakan prosedur laboratorium untuk menentukan urutan genom suatu organisme.

Pasalnya, menurut Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Unand, Andani Eka Putra varian SARS-CoV-2 yang ada di Sumatera Barat (Sumbar) pada Oktober 2020 lebih cepat menular daripada varian pada Mei 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, pada Oktober jumlah kasus positif Covid-19 mencapai angka terbanyak di Sumbar.

"Virus korona yang menyebar di Sumbar bulan Oktober itu jelas cepat penyebarannya. Saya tahu itu karena banyak orang yang positif sekaligus. Polanya tampak. Sejak Agustus sudah banyak," tuturnya kepadaCNNIndonesia.com, Senin (4/12).

Selain itu, pengujian WGS juga dilakukan untuk mengetahui apakah varian virus corona baru dari Inggris sudah masuk ke Sumbar atau belum.

Penggunaan teknik WGS dilakukan karena untuk melihat rantai RNA virus tak bisa dilakukan dengan tes RT-PCR biasa.

"Kami akan mulai uji WGS terhadap 90 sampel mulai minggu kedua Januari tahun ini. Melalui uji WGS, kami akan membanding-bandingkan varian virus korona yang ada di Sumbar," tuturnya.

"Apakah sama varian korona yang masuk ke Sumbar pada Mei dengan Oktober 2020? Apakah varian korona di Sumbar sama dengan varian korona di daerah lain? Apakah ada varian korona tersendiri di Sumbar? Itu yang akan kami teliti," ujarnya.

Hasil pengetesan WGS akan digunakan untuk mengambil kebijakan tentang penanganan terhadap varian baru itu. Sebab, menurutnya jika varian virus yang menyebar berbeda, maka penanganannya pun akan berbeda. Hal ini juga berpengaruh terhadap vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.

"Virus bermutasi, itu yang perlu diketahui. Perubahan apa yang terjadi pada virus, itu yang akan dilihat. Jika diketahui perubahannya, akan berdampak terhadap vaksin yang digunakan di Sumbar," ucapnya.

Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar hingga Senin (4/1), orang yang positif Covid-19 di provinsi tersebut sebanyak 23.713 orang. Sebanyak 21.905 orang atau 92,38 persen di antaranya sembuh, sedangkan 531 orang (2,24 persen) meninggal dunia. Jumlah spesimen yang diperiksa di Sumbar sebanyak 434.685 spesimen, sedangkan jumlah orang yang diperiksa sebanyak 304.709 orang.

(adb/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER