Ahli Beberkan Metode Deteksi Varian Baru Virus Corona Inggris

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 09:25 WIB
Ada dua metode untuk mendeteksi varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris.
Ilustrasi mutasi virus Corona di Inggris. (Foto: AP/Channi Anand)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo mengatakan ada dua cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi varian baru virus corona SARS-CoV-2 yang ditemukan di Inggris. Kedua metode itu yakni Reverse Transcription-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) dan Next-Generation Sequencing (NGS), dan diklaim memiliki kecepatan yang berbeda dalam mendeteksi virus.

"Jadi tergantung prioritas dan pertanyaan sainsnya apa," ujar Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Rabu (30/12).

Ahmad menuturkan RT-PCR bisa mendeteksi varian baru virus corona. Namun, dia mengatakan metode itu harus menggunakan primer khusus. Menurutnya, kit RT-PCR yang digunakan di Indonesia tidak menggunakan primer tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika primer khusus untuk mendeteksi varian baru virus corona dari Inggris tersedia, dia menyebut proses identifikasi dengan RT-PCR hanya membutuhkan waktu sekitar 4 jam.

Sedangkan dengan NGS, Ahmad menyampaikan Indonesia sudah memilikinya. Tapi, operasional NGS terbilang mahal. Di Inggris, proses identifikasi dengan NGS merupakan hal yang biasa karena lembaga penelitian memiliki dukungan dana yang tidak terbatas.

"Kecuali kalau memang kita memang komit untuk melakukan genomic surveilans di Indonesia dengan mengkonsolidasikan aset NGS yang kampus-kampus Indonesia punya, ya bisa saja hanya perlu kepemimpinan yang kuat," ujarnya.

Ahmad menambahkan NGS membutuhkan waktu yang lebih lama dari RT-PCR dalam mengidentifikassi varian bari virus corona. Namun, dia mengatakan metode itu lebih komprehensif.

Di sisi lain, Ahmad mengklaim sampel untuk mengidentifikasi varian baru virus corona bisa lewat sampel arsip, tidak perlu mengambil sampel langsung. Namun, dia mengatakan pihak terkait tidak boleh asal memilih sampel arsip tersebut.

"Kita bisa fokus misalnya untuk sampling kasus Covid dari orang yang baru pulang dari UK seminggu yang lalu. Atau kita cek sampel arsip dari kontak telusur pada kluster yang kontak eratnya banyak yang positif (yang mengindikasikan penularan yang cepat)," ujar Ahmad.

Lebih dari itu, Ahmad mengingatkan pihak terkait untuk membuat strategi yang tepat dalam merespon varian baru virus corona dari Inggris. Dia juga berkata perlunya kolaborasi lintas disiplin, yakni epidemiologi, biologi molekuler, medis, dan pemerintah sebagai penyandang dana.

Dikabarkan sebelumnya ada 18 negara di dunia telah mendeteksi varian baru virus corona di wilayah mereka. Lima di antaranya di Asia. Hal itu menyebabkan meningkatnya kewaspadaan di seluruh dunia.

Varian baru Covid-19 pertama kali dilaporkan muncul di Inggris dan disebut 70 persen lebih mudah menular. Varian itu dinamakan VUI-202012/01 (varian pertama yang sedang diselidiki pada Desember 2020) yang diperkirakan pertama kali muncul pada pertengahan September.

Negara-negara tersebut adalah Inggris, Swedia, Prancis, Spanyol dan lainnya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sejauh ini mengatakan Indonesia masih melakukan pemeriksaan melalui whole genom sequencing (WGS) atau pengurutan seluruh rangkaian DNA adalah prosedur laboratorium untuk menentukan urutan genom/DNA suatu organisme.

"Nah, pertanyaannya apakah strain virus ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu. Karena untuk bisa mendeteksi strain virus, harus dilakukan whole genome sequencing, harus sequence genetic information dari virus ini," kata Menkes Budi.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER