Epidemiolog Kritik 'Kebohongan' Grafik Kasus Aktif Corona RI

CNN Indonesia
Rabu, 30 Des 2020 20:17 WIB
Pemerintah dinilai berbohong karena memamerkan grafik kasus aktif Covid-19 di Indonesia yang terus turun.
Ilustrasi kasus Covid-19 di Indonesia. (ANTARA FOTO/FAUZAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman menyatakan persentase grafik kasus aktif Covid-19 yang dipublikasikan oleh pemerintah tidak penting untuk saat ini. Dia mengatakan pemerintah seharusnya mempublikasikan data lain yang berguna untuk meningkatkan performa pengendalian pandemi.

"Untuk kondisi Indonesia, jauh lebih penting menampilkan data tes positive rate, orang yang dirawat di ICU, dan kematian," ujar Dicky kepada CNNIndonesia.com, Selasa (29/12).

Dicky menuturkan ketiga data itu penting bagi pihak terkait dalam mengambil kebijakan, terutama dalam mencegah orang sakit dan meninggal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Dicky mengingatkan ada indikator awal dan akhir dalam menilai performa dn situasi pengendalian pandemi. Indikator awal yang paling utama adalah pergerakan kasus harian yang biasanya dilihat setiap pekan atau dua pekan. Biasanya, cakupan tes akan mempengaruhi grafik.

Terkait dengan data tes positivity rate, dia berkata bisa memberi gambaran laju transmisi dan performa cakupan tes. Data itu juga dapat menunjukkan tingkat penelusuran kasus dan isolasi atau karantina.

"Kalau performa testing tidak memadai, ke belakangnya juga tidak memadai," ujarnya.

Di sisi lain, Dicky menegaskan kassus aktif tergantung dari pengetesan. Semakin rendah pengetesan maka semakin rendah kasus aktif. Selain itu, dia mengingatkan ada potensi infeksi ulang dan kondisi seseorang positif yang telah dinyatakan negatif.

"Pencegahan jauh lebih baik daripada menghitung angka pulih atau terinfeksi," ujar Dicky.

Dicky menambahkan kasus aktif adalah suatu gambaran dari seberapa banyak orang yang ditangani, misalnya diisolasi atau dikarantaina. Kasus aktif juga sangat bergantung pada penelusuran.

Oleh karena itu, dia berkata kasus aktif dan angka pulih bukan sebagai indikator performa pengendalian pandemi sebagaimana yang disiampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Performa pengendalian pandemi yang utama adalah angka potitivity rate dan kematian.

Pemerintah Dituding Berbohong Lewat Statisik

Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menilai pemerintah sedang berbohong lewat statistik karena mempublikasi data kasus aktif Covid-19. Dia berkata pemerintah memilih sesuatu yang menguntungkan citra mereka.

"Pemerintah berbohong, ada ketidakjujuran di sana, seharusnya data bercerita apa yang sesungguhnya terjadi, bukan menceritakan apa yang ingin orang dengar," ujar Pandu kepada CNNIndonesia.com.

Senada dengan Dicky, Pandu menilai data yang paling penting untuk dipublikasikan adalah data kasus yang ditemukan, data pasien yang masuk dan dirawat ke rumah sakit, serta data kematian.

"Angka kematian dilaporkan yang ada tesnya, yang enggak ada tesnya enggak dilaporin, padahal dirawat karena Covid," sindirnya.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER