Pada 2 November, Jack Ma sempat dipanggil otoritas China untuk diinterogasi. Beberapa saat setelah itu, sebuah kolom diam-diam dipublikasikan kantor pemberitaan pemerintah China Xin Hua.
Kolom ini dipublikasikan di akun resmi WeChat kantor berita itu. Artikel yang menyindir Ma itu berjudul, "Jangan berbicara tanpa berpikir, jangan berbuat sesuka hati, tak ada orang yang bisa berbuat sekehendak mereka."
Jack Ma pun tak nampak pada episode terakhir ajang besutannya, 'Africa's Business Heroes' yang dilakukan pada 14 November lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah dugaan hilangnya Jack Ma, sebuah video berisi wawancara pengusaha bernama Guo Wengui pada bulan Agustus 2019 beredar.
Di dalam video itu, Wengui mengatakan bahwa Jack Ma kemungkinan akan berakhir di penjara atau mati pada 2020. Sebab, menurutunya China ingin mengambil kesuskesan Jack Ma yang melimpah, seperti dilaporkan Business Insider.
Wengui diketahui menjadi buronan pemerintah China dan telah melarikan diri ke luar negara itu. Wengui mengklaim sebagai pelapor yang mengungkap korupsi di negara China.
Hingga kini, tidak ada pihak atau informasi yang mampu mengungkap keberadaan Jack Ma. Banyak pihak yang berspekulasi Jack Ma akan bernasib nahas seperti orang-orang yang berani mengkritik China yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping.
Pasalnya, sepanjang 2016-2017, disebutkan sejumlah milyuner China dikabarkan menghilang. Beberapa dari mereka tidak pernah muncul kembali. Momen lenyapnya para pengusaha itu bertepatan dengan maraknya dorongan anti-korupsi di China, seperti dilaporkan Forbes.
Muncul dugaan kalau istri, kekasih, atau rival bisnis mereka ikut andil melenyapkan para pengusaha ini. Namun beberapa orang lain muncul kembali. Ketika muncul kembali mereka menyebut tengah 'membantu pihak berwenang' saat menghilang.
(can/eks)