Resep Rahasia Kesuksesan Jack Ma yang Kini Dikabarkan Hilang

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jan 2021 13:23 WIB
Jack Ma yang kini dikabarkan hilang meracik resep rahasia kesuksesan membangun gurita bisnis Alibaba di China dan dunia.
Resep rahasia Jack Ma jadi pengusaha sukses (AFP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Jack Ma adalah nama besar yang dikenal dunia lewat kemahirannya dalam menjalankan bisnis di bidang teknologi, salah satunya Alibaba.com

Untuk membangun perusahaan e-commerce niaga terbesar dunia tidak memerlukan pengetahuan khusus atau menguasai matematika secara jenius.

Inilah kisah Jack Ma, orang yang terlahir sederhana dan sempat gagal masuk ujian kuliah. Namun, kini aset yang dimilikinya sebesar 35 miliar dollar AS. Lewat usahanya, ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak pintar tapi pantang menyerah

Menurutnya, pengetahuan tentang teknologi tidak diperlukan karena ia berusaha keras untuk mencapai kesuksesan yang luar biasa sebagai pengusaha digital.

"Saya dilatih untuk menjadi guru sekolah menengah...saya tidak tahu apa-apa tentang komputer, ujarnya seperti dikutip Forbes

Namun, kunci kesuksesannya terletak pada kemampuannya terbuka dengan ide baru dan pantang menyerah.

"Semua pengusaha tahu kalau hari-hari mereka akan dihadapkan pada kesulitan dan kegagalan daripada kesuksesan."

"Pengalaman mengajarkan masa-masa sulit ini tidak dapat dihindari atau dibebankan ke orang lain, pengusaha harus mampu menghadapi kegagalan dan pantang menyerah," jelasnya di 2004.

Ia pun pantang menyerah mewujudkan perusahaan internet Alibaba yang pada tahun-tahun pertama mendapat cemoohan. Ia bahkan sempat gagal ujian untuk masuk kuliah dua kali dan ditolak berkali-kali ketika melamar pekerjaan.

Andalkan intuisi

Menurut Ma, kunci lain yang jadi kunci sukses pengusaha adalah intuisi, kemauan untuk terbuka dengan ide baru, dan selalu siap mengadaptasikan model bisnis.

Ketiga hal ini menurutnya lebih penting dari pengetahuan yang didapat di buku atau jenjang sekolah manapun.

"Karena sekolah mengajarkan pengetahuan, sementara menjalankan bisnis perlu kebijakan. Kebijakan didapat lewat pengalaman. Pengetahuan bisa didapat lewat kerja keras," tuturnya dalam sebuah kuliah.

Penuturan Jack Ma sejalan dengan penelitian entrepreneurship. Bahwa keberhasilan pengusaha bukan hasil langsung dari pelajaran akademis dan buku, tapi hasil dari proses pembelajaran di lapangan.

Pembelajaran di lapangan ini yang akan membentuk intuisi dan firasat pengusaha. Firasat ini disebut merupakan hasil akumulasi pengalaman dari gabungan ketekunan dan selalu bereksperimen.

Mimpi yang besar

Jack Ma selalu punya tujuan dan ambisi besar. Tak lama setelah mendirikan perusahaannya, dia memberi tahu seorang jurnalis: "Kami tidak ingin menjadi nomor satu di China. Kami ingin menjadi nomor satu di dunia."

Dia begitu yakin akan kesuksesannya di masa depan sehingga dia bahkan mengadakan pertemuan yang difilmkan di apartemennya yang sederhana pada bulan Februari 1999 - untuk mendokumentasikan momen untuk sejarah perusahaannya nanti.

Selama pertemuan kecil tersebut, dia mengajukan pertanyaan: "Dalam lima atau sepuluh tahun ke depan, akan menjadi apa Alibaba?"

Menjawab pertanyaannya sendiri, dia berkata bahwa "pesaing kita bukan di China, tetapi di Silicon Valley ... Kita harus memposisikan Alibaba sebagai situs internasional."

Tak gentar dengan lawan lebih besar

Sejak kecil Jack Ma tak pernah gentar ketika menghadapi lawan yang lebih besar.

"Saya tak pernah takut dengan lawan yang lebih besar," jelas Ma dalam buku Alibaba, yang ditulis Liu Shiying dan Martha Avery, seperti dikutip Inc.

Hal serupa juga ditunjukkan ketika Alibaba harus kedatangan pesaing besar dari Amerika Serikat, eBay, yang masuk ke pasar China.

Saat itu eBay menguasai 80 persen pasar. Namun, itu tak gentarkan Ma. Hal ini terbukti dengan keberhasilan TaoBao yang berbalik menguasai 84 persen pasar China pada 2007. Layanan ecommerce eBay bahkan akhirnya keluar dari pasar China setelah 6 tahun beroperasi.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER