Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengumumkan 12 fenomena puncak hujan meteor akan terjadi pada tahun 2021. Seluruh puncak hujan meteor itu dapat diamati tanpa alat bantu jika berada di lokasi dan waktu yang tepat, serta cuaca yang cerah.
Lapan menyampaikan hujan meteor Quadrantid berlangsung sejak 12 Desember 2020 hingga 12 Januari. Puncak hujan meteor itu terjadi pada 4 Januari 2021 ketika fase Bulan susut.
Quadrantid bukan berasal dari komet, tetapi berasal dari asteroid 2003 EH1. Puncak hujan meteor itu dapat terlihat paling jelas di belahan Bumi bagian utara karena posisi titik radian atau arah datangnya Quadrantid berada di langit utara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hujan meteor Lyrid dimulai pada 16-26 April 2021. Puncak aktivitas Lyrid terjadi pada tanggal 22 April 2021 sekitar pukul 19.00 WIB. Sehingga waktu kenampakan terbaik baru dapat disaksikan ketika radian Lyrid terbit sejak pukul 22.00 WIB.
Lyrid berada dari sisi debu ekor komet C/1961 G1 Thatcher. Hujan meteor itu diketahui sudah ada dan teramati sejak 2.600 tahun yang lalu. Sehingga, hujan meteor Lyrid dinilai sebagai hujan meteor yang paling lama keberadaannya.
Hujan meteor Eta Aquarid muncul sekitar pertengahan bulan April hingga Mei 2021. Puncak hujan meteor itu diprediksi terjadi pada 6 Mei 2021.
Waktu pengamatan puncak hujan meteor bisa dilakukan sekitar pukul 01.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB, dengan titik radian tertinggi terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
Eta Aquarid berasal dari serpihan komet Hally yang muncul setiap 76 tahun sekali.
Hujan meteor Delta Aquarid biasanya terlihat sekitar akhir bulan Juli. Hujan meteor itu berasal dari pecahan komet Marden dan Kracht Sungrazing. Puncak hujan meteor Delta Aquarid diprediksi terjadi pada tanggal 30 Juli 2021.
Fenomena yang pertama kali diamati pada tahun 1870 itu bisa disaksikan sejak pukul 19.30 WIB hingga pukul 05.00 WIB keesokan harinya. Jika beruntung 15 hingga 20 meteor bisa terlihat dalam satu jam.
Hujan meteor Perseid terlihat sejak pertengah Juli hingga Agustus 2021. Hujan meteor Perseid berasal dari serpihan debu ekor komet Swift Tuttle atau 109P/ yang mengelilingi Matahari setiap 133 tahun sekali.
Perseid dapat diamati sejak pukul 00.00 WIB hingga menjelang fajar.
Menariknya, hujan meteor Perseid akan berbahaya bagi kehidupan Bumi karena akan berjarak sangat dengan Bumi pada 2126. Astronom khawatir serpihan hujan meteor Perseid akan jatuh ke Bumi jika berukuran sangat besar dan tidak habis terbakar.
Hujan meteor Draconid berasal dari serpihan komet Giancobini-Zinner atau komet 21P. hujan meteor itu akan terlihat pada 6-10 Oktober 2021. Puncak hujan meteor itu akan terjadi pada 8 Oktober 2021.
Puncak hujan meteor itu dapat disaksikan pada pukul 18.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Ribuan meteor Draconid dalam satu jam pernah terdeteksi pada tahun 1933, 1946, 1998, 2005, dan 2012.