Snapchat memblokir akun Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara permanen. Tindakan itu dilakukan atas sejumlah pertimbangan.
Snapchat menilai akun Trump telah melanggar pedoman perusahaan. Akun Trump dinilai telah menyebarkan informasi yang salah, mendorong kebencian, dan menghasut kekerasan.
"Kami telah membuat keputusan untuk menghentikan akunnya secara permanen," kata juru bicara Snapchat, dilansir daari CNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Snapchat mengaku telah berusaha keras untuk menghilangkan atau membatasi jangkauan konten, serta akun yang menghasut setelah kerusuhan di Gedung Parlemen Amerika Serikat dan menjelang pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden.
Tindakan yang dilakukan Snapchat tampak lebih tegas dari yang dilakukan oleh Facebook. Minggu lalu, platform milik Marks Zuckerberg itu juga mengatakan akan melarang akun milik Trump untuk memposting selama sisa masa jabatannya dan mungkin 'tanpa batas'.
Sedangkan Twitter, yang merupakan saluran online pilihan Trump semapt mengunci akunnya karena menghasut pemberontakan yang berujung pada aksi kekerasan di Gedung Parlemen AS.
Sementara YouTube mengatakan telah menangguhkan saluran milik Trump selama satu minggu. Penangguhan berpotensi bisa diberlakukan lebih lama setelah saluran Trump mendapat teguran karena melanggar kebijakan.
Melansir Axios, Trump dan tim digital mengandalkan Snapchat sebagai platform utama untuk menjangkau audiens yang lebih muda sebelum perusahaan mulai membatasi jangkauannya pada bulan Juni 2020. Mayoritas pengguna Snapchat berusia di bawah 30 tahun.
Dalam keterangan juru bicara Snapchat, akun Trump dalam beberapa bulan terakhir berulang kali melanggar aturan Snapchat tentang informasi yang salah, ujaran kebencian, dan memuji atau menghasut kekerasan.
Bahkan, akun Trump disebut telah mencoba melanggar kebijakan hingga puluhan kali. Namun, Snapchat telah secara cepat menghapus kontennya sebelum mendapatkan banyak dilihat dan dilaporkan pengguna lain.
Pada Juni 2020, Snapchat juga telah mengentikan promosi terhadap akun Trump. Tindakan itu membuat akun Trump tidak terlihat oleh pengguna Snapchat kecuali mereka memilih untuk mengikutinya atau mencarinya.
Snapchat diketahui mampu menghindari sebagian besar tekanan regulasi dan industri seputar misinformasi. Hal itu karena Snapchat memiliki standar yang lebih ketat terkait cara mengatur konten.
(jps/eks)