Alasan Whatsapp Tunda Aturan Baru Hingga 15 Mei

CNN Indonesia
Selasa, 19 Jan 2021 07:31 WIB
Whatsapp menunda pemberlakuan aturan baru hingga 15 Mei mendatang imbas pengguna yang melarikan diri dari platform itu.
Foto: CNN Indonesia/ Bisma Septalisma

tidak berubah dengan adanya pembaharuan yang dilakukannya. Namun pembaruan kali ini mencakup opsi-opsi baru bagi pengguna untuk berkirim pesan dengan akun bisnis di WhatsApp.

Pembaruan itu juga bakal memberikan transparansi lebih lanjut mengenai cara WhatsApp mengumpulkan dan menggunakan data dengan akun bisnis.

"Meskipun saat ini tidak semua pengguna berbelanja dari bisnis yang ada di WhatsApp, menurut kami semakin banyak pengguna akan melakukannya di masa mendatang. Oleh karena itu, penting bagi para pengguna untuk mengetahui layanan-layanan ini. Pembaruan ini juga tidak meningkatkan kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Whatsapp memang memperbolehkan akun bisnis yang menggunakan layanan analitik pihak ketiga untuk mengumpulkan percakapan dengan pengguna. Namun, sebuah notifikasi akan diberikan pada pengguna ketika memulai pembicaraan dengan akun bisnis yang menggunakan layanan pihak ketiga ini.

Lebih lanjut, WhatsApp mengatakan telah membantu menghadirkan enkripsi end-to-end bagi orang-orang di seluruh dunia. Mereka mengatakan akan berkomitmen untuk mempertahankan teknologi keamanan itu hingga masa mendatang.

"Kami juga berterima kasih kepada semua orang yang telah menghubungi kami serta pihak-pihak yang telah membantu menyebarkan fakta dan menghentikan rumor. Kami akan terus bekerja keras untuk menjadikan WhatsApp cara terbaik untuk berkomunikasi secara privat," ujar WhatsApp.

Melansir Tech Crunch, selain menimbulkan kebingungan pengguna, isu aturan baru itu juga menimbulkan potensi gugatan hukum, yang berujung pada investigasi nasional, dan mendorong jutaan pengguna untuk menggunakan aplikasi pesan instan lain.

Akibat peristiwa ini, puluhan juta pengguna beralih ke Telegram dan Signal. Beberapa pekan belaangan, Signal menjadi aplikasi terpopuler di App Store 40 negara dan 18 negara di App Store.

(can/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER