setelah membuat keputusan, [produsen] dapat memproduksi batch vaksin RNA baru yang telah diuji," kata Openshaw.
Regulator diklaim tidak mungkin melakukan uji klinis skala besar untuk menyetujui perubahan kecil pada vaksin, meskipun penelitian yang lebih kecil diperlukan untuk memastikan keamanan dan memicu respons antibodi yang serupa. Selain itu, kesepakatan global juga mungkin dibutuhkan.
"Jika suatu vaksin akan diproduksi secara global, maka Anda memerlukan rekomendasi global mengenai komposisinya. Untuk flu, itu melalui WHO yang membuat rekomendasi dan regulator di berbagai negara menyesuaikannya," ujar John McCauley, direktur Pusat Influenza Seluruh Dunia di Francis Crick Institute London.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membutuhkan kerja sama dan pengakuan dari regulator bahwa mereka belum tentu berada dalam posisi terbaik untuk membuat keputusan," ujarnya.
Saat ini, McCauley mengaku apakah regulasi pada vaksin influenza akan juga akan berlaku untuk SARS-CoV-2. Namun, dia menyebut regulator setiap negara memahami pentingnya memiliki strategi global untuk flu.
"Saya berharap kasus yang sama akan terjadi pada Sars-CoV-2, karena virusnya menyebar secepat flu," kata McCauley.
Salah satu solusi yang ditawarkan saat ini adalah mendukung kerangka pengawasan dan pengambilan keputusan yang dikembangkan untuk influenza. Namun, diperlukan perluasan sekuensing genom virus oleh laboratorium di berbagai negara, serta pengumpulan data tentang berapa lama vaksin melindungi dan seberapa baik mereka bekerja melawan varian yang muncul.
"Ini akan menjadi semacam permainan kucing-dan-tikus, tapi saya merasa yakin bahwa melalui kombinasi sekuensing, pengawasan dan [bekerja dengan] produsen vaksin, kita bisa tetap berada di depan kurva," kata Peacock.
Melansir Washington Post, para ahli penyakit menular optimis varian baru viru corona masih rentan terhadap vaksin Covid-19. Jika virus akan bermutasi lebih lanjut, para ahli mengatakan vaksin dapat dengan cepat diprogram ulang agar tetap efektif melawan varian baru.
Seorang profesor kedokteran di Perelman School of Medicine Universitas Pennsylvania dan salah satu penemu teknologi messenger RNA, Drew Weissman mengatakan merubah vaksin dapat dilakukan 'dalam beberapa menit'.
"Ini sangat mudah," ujar Weissman.
Weissman mengakui sebenarnya meluncurkan vaksin yang dikalibrasi ulang akan membutuhkan waktu selama beberapa bulan karena persyaratan manufaktur dan peraturan. Namun dia juga meyakini vaksin yang dikalibrasi ulang tidak akan membutuhkan uji coba acak ekstensif untuk mengetahui keamanan dan kemanjuran seperti tahap awal pengembangan.
(eks/eks)