174 Kasus Vandalisme BTS Palapa Ring di Papua dari 2019-2021

CNN Indonesia
Rabu, 20 Jan 2021 19:37 WIB
Vandalisme terhadap fasilitas Palapa Ring Timur terjadi sejak akhir 2019 hingga 2021 di Papua, negara rugi ratusan miliar.
BTS Palapa Ring di Papua dibakar. (Dok. Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Palapa Timur Telematika mencatat 174 kasus vandalisme terhadap fasilitas Palapa Ring Timur terjadi sejak akhir 2019 hingga awal tahun 2021 di Papua. Project Manager PT Palapa Timur Telematika Herald Napitupulu mengatakan vandalisme terjadi dalam berbagai bentuk dan menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar.

"Tercatat dari bulan Desember 2019 hingga Januari 2021 itu total vandalisme yang dialami kurang lebih sebanyak 174 kasus," ujar Herald secara virtual, Rabu (20/1).

Herald menuturkan vandalisme terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari perusakan optik, pembakaran perangkat, hingga ancaman terhadap pekerja proyek Palapa Ring Timur. Bahkan, sebanyak 4 kasus masuk kategori vandalisme berat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, dia mengatakan tower repeater B2 setinggi 62 meter yang berlokasi di Intan Jaya, rubuh pada karena digergaji oleh orang tak dikenal pada bulan Maret 2020. Semua perangkat di lokasi juga rusak dan dibakar.

"Jadi tower repeater B2 ini sebenarnya berfungsi menghubungkan kota Enarotali ke Sugapa. Karena kejadian itu layanan internet terputus," ujarnya.

Kedua, Herald menyebut pengerusakan dan pembakaran terhadap Network Operation Center yang terletak di Kigamani, Papua, pada 31 Desember 2020. Tindakan itu disebut dilakukan oleh orang tak dikenal.

Dua kejadian terakhir, lanjut Herald menipa tower B4 dan B5 yang terletak di Ilaga, Papua, pada 3 Januari 2021. Dua fasilitas itu diketahui dibakar oleh orang tidak dikenal. Kejadian tersebut mengakibatkan kerugian karena seluruh perangkat pada kedua tower tersebut habis terbakar.

"Imbas dari kerusakan yang dialami oleh perangkat tower B4 dan B5, jaringan konektivitas Ilaga mengalami penurunan sehingga perlu menggunakan cadangan dari konektivitas dari kota lain," ujar Herald.

Herald mengklaim pihaknya telah melakukan sejumlah usaha signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur. Misalnya, memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu.

Namun, lokasi fasilitas yang terletak di wilayah pegunungan tinggi dan sulit dijangkau oleh kendaraan darat serta jarak tempuh yang jauh, serta tidak berada di lingkungan pemukiman warga membuat pihaknya hanya dapat melakukan patroli secara berkala.

"Kami menyesalkan aksi seperti ini karena begitu banyak masyarakat yang dirugikan. Saat ini memang sedang terjadi proses mediasi baik dengan TNI-Polri, pemimpin masyarakat setempat, serta stakeholder lainnya. Proses pemulihan sedang berjalan dan kami sangat terbuka atas masukan serta permintaan informasi dari masyarakat mengenai kejadian ini," ujarnya.

GM Operation PT. Palapa Timur Telematika, Widodo Yuli Prasetyo mengatakan aksi vandalisme pada proyek Palapa Ring Timur menyebabkan jaringan pada wilayah sekitar mengalami penurunan. Selain itu, pemerintah dan pihaknya sedang melakukan proses pemulihan terhadap tower yang rusak.

"Namun, dipastikan akan memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bahan dan material, biaya transportasi logistik pun diharapkan yang tercepat sehingga tidak murah, serta tambahan biaya pekerja. Ini belum lagi kalau menghitung kerugian yang diakibatkan kehilangan pendapatan selama beberapa waktu ke depan," ujar Widodo.

Dalam laman resmi, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.

Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.

Proyek Palapa Ring akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur).

Palapa Ring-Timur akan dibangun sejauh 4.450 km yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 km dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/ kabupaten.

Jaringan tersebut berkapasitas 100 GB (Upgradeable 160 GB) dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core). Strategi pembangunan proyek Palapa Ring ini adalah dengan membentuk suatu konsorsium dimana anggota konsorsium terdiri dari penyelenggara telekomunikasi di tanah air.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER