Elon Musk Gelar Lomba Bersih-bersih CO2, Hadiah Rp1,4 Triliun

CNN Indonesia
Jumat, 22 Jan 2021 18:33 WIB
Elon Musk tawarkan Rp1,4 triliun untuk pihak yang bisa membuat teknologi terbaik untuk menangkap emisi karbon dioksida.
Elon Musk. (AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Jakarta, CNN Indonesia --

CEO Tesla Elon Musk menawarkan hadiah sebesar US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk pihak yang bisa membuat teknologi terbaik untuk menangkap emisi karbon dioksida. Selama ini, orang mengandalkan pohon untuk menangkap emisi tersebut.

Menangkap emisi yang memisahkan planet menjadi bagian penting dari banyak rencana untuk mengendalikan perubahan iklim. Namun, sangat sedikit kemajuan teknologi yang telah dibuat hingga saat ini untuk mengatasi hal itu.

Melansir Engadget, tawaran hadiah fantastis itu disampaikan Elon lewat akun Twitter-nya. Dia juga berkata akan menjelaskan secara detil mengenai hadiah itu pekan depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya menyumbangkan US$100 juta untuk hadiah bagi teknologi penangkap karbon terbaik," tulis Bos SpaceX itu.

Ini bukan pertama kalinya sebuah perusahaan meminta bantuan publik untuk membuat teknologi penangkapan karbon, yang berusaha menarik elemen dari atmosfer dan membuangnya untuk membantu memperlambat laju perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Pada tahun 2018, X-Prize mengadakan kompetisi serupa dan memberi lima tim finalis hadiah US$20 juta. Tetapi dengan hadiah US$100 juta yang dipertaruhkan, kompetisi yang dibuat Musk tidak hanya akan menawarkan dana lima kali lipat hadiah X-Prize , itu juga akan menjadi investasi filantropis terbesarnya hingga saat ini.

Melansir NDTV, pengumuman Musk menimbulkan kejutan besar di media sosial, mengingat jumlah hadiah yang mencengangkan untuk diperebutkan. Namun, kebanyakan dari mereka mendesak miliarder itu untuk menanam lebih banyak pohon.

Menurut Organisasi Hutan Amerika, pohon adalah 'penyerap karbon' alami. Pohon menarik karbon dioksida dari udara dan mengubahnya menjadi makanan.

"Karbon dari CO2 menjadi bagian dari tanaman dan disimpan sebagai kayu," tulis organisasi tersebut.

"Akhirnya, ketika tanaman atau pohon mati, karbon yang telah disimpannya dilepaskan ke atmosfer." Hal ini menjadikan deforestasi sebagai salah satu penyebab terbesar emisi karbon dioksida.

Menurut situs web Tesla, pengguna Tesla telah menghemat jutaan ton CO2 dengan mengendarai mobil listrik.

Presiden AS Joe Biden yang baru dilantik telah berjanji untuk mempercepat pengembangan teknologi penangkap karbon sebagai bagian dari rencana besar untuk mengatasi perubahan iklim.

Pada hari Kamis, dia menunjuk Jennifer Wilcox, seorang ahli dalam teknologi penghilangan karbon, sebagai wakil asisten sekretaris utama untuk energi fosil di Departemen Energi AS.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER