Kecepatan data 5G pun disebut bisa mencapai lebih dari 10Gbps atau 100 hingga 100 kali lebih cepat daripada yang bisa dapatkan dengan 4G.
Teknologi 5G menawarkan tingkat latensi yang sangat rendah, yakni penundaan antara pengiriman dan penerimaan informasi dari 200 milidetik ketika menggunakan 4G menjadi 1 milidetik (1ms). Milidetik sama dengan 1/1000 detik.
Melansir PC Mag, 5G menghadirkan tiga aspek baru, yakni saluran yang lebih besar (untuk mempercepat data), latensi lebih rendah (agar lebih responsif), dan kemampuan untuk menghubungkan lebih banyak perangkat sekaligus (untuk sensor dan perangkat pintar).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, jaringan 5G menggunakan 4G untuk membangun koneksi awal. Namun, beberapa negara telah menguji coba jaringan mandiri untuk 5G.
Seperti jaringan seluler lainnya, jaringan 5G menggunakan sistem situs seluler yang membagi wilayah mereka menjadi beberapa sektor dan mengirim data yang dikodekan melalui gelombang radio. Setiap situs seluler harus terhubung ke backbone jaringan, baik melalui koneksi backhaul berkabel atau nirkabel.
Jaringan 5G menggunakan jenis pengkodean yang disebut OFDM, yang mirip dengan pengkodean yang digunakan 4G LTE.
Dengan gelombang udara yang sama dengan 4G, sistem radio 5G bisa mendapatkan kecepatan sekitar 30 persen lebih baik berkat pengkodean yang lebih efisien. Kecepatan gigabit yang fantastis adalah karena 5G dirancang untuk menggunakan saluran yang jauh lebih besar daripada 4G
(jps/eks)