Ahli: Swab Anal Cuma Akurat 40 Persen Deteksi Covid-19

CNN Indonesia
Jumat, 29 Jan 2021 17:52 WIB
Ahli RI menegaskan swab anal atau deteksi usap Covid-19 melalui lubang anus tidak bisa menggantikan PCR test dan Swab antigen.
Ilustrasi swab anal tes covid-19. (AFP/Marco Bertorello)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ahli biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menjelaskan swab anal atau deteksi usap Covid-19 melalui lubang anus tidak bisa menggantikan PCR test dan Swab antigen.

Ahmad mengatakan, swab melalui lubang pembuangan anus hanya untuk pelengkap deteksi virus SARS-CoV-2 saja dan deteksi rectal Swab hanya dapat menghasilkan keakuratan kurang dari 40 persen.

"Ini lebih kepada untuk kelengkapan diagnosa saja, Ini tidak bisa menggantikan Rapid Antigen dan PCR," kata Ahmad kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, Ahmad menyatakan anal Swab relatif lebih nyaman ketimbang deteksi usap yang dilakukan melalui rongga pernapasan yaitu lewat hidung dan mulut.

"Secara teknis rectal/anal swab enggak sulit, justru relatif tidak lebih sakit ketimbang nasofaring Swab, hanya saja ada sisi malunya dan ada sisi ketidaknyamanan karena membuka area private. Tapi pengambilannya jauh lebih nyaman. Semoga tidak terjadi pelecehan saja. Soalnya kan membuka aurat," ujar Ahmad.

Pendeteksian virus Covid-19 menggunakan metoda swab dari mulut dan rongga hidung dinilai ampuh mendeteksi virus SARS-CoV-2 hingga 70 persen.

"Swab anal atau rectal Swab mungkin hanya mendeteksi setengahnya," kata Ahmad.

Lebih lanjut Ahmad menjelaskan rectal swab hanya dapat dilakukan saat dokter menemukan gejala Covid-19 tetapi dinyatakan negatif saat dideteksi menggunakan Swab PCR.

Menurut Ahmad, virus Covid-19 umumnya dapat ditemui di saluran pernapasan atas, kemudian pernafasan bawah lanjut ke pencernaan hingga berakhir ke saluran pembuangan. Dikatakan Ahmad, di situ fungsi rectal swab dapat mendeteksi virus.

"Jadi si virus ini ketika dia masuk (ke tubuh manusia), dia juga punya beberapa jalan keluar. salah satunya melalui jalur pencernaan atau pembuangan kotoran," kata Ahmad.

Anal Swab di RI masih perlu dikaji

China dilaporkan telah melakukan deteksi virus SARS-CoV-2 melalui anal guna memperluas pendeteksian dan memastikan warganya terpapar atau tidak dari virus itu. Namun kini di Indonesia masih perlu dikaji untuk penggunaanya.

Ahmad mengatakan, Indonesia kini masih fokus dengan kasus-kasus baru dengan meningkatkan kontak telusur kepada pasien positif Covid-19 dan dinilai belum mengembangkan tracing jenis ini.

Upaya itu dilakukan saat China meningkatkan penyaringan untuk memastikan tidak ada pembawa potensial virus corona yang terlewat di tengah wabah regional dan menjelang liburan Tahun Baru Imlek.

Tes usap lewat dubur membutuhkan penyeka kapas sepanjang 3 sampai 5 sentimeter. Kapas itu dimasukkan ke dalam anus, lalu diputar dengan lembut. Menurut dokter penyakit pernapasan dan infeksi Beijing, Li Tongzeng, sampel tersebut hanya perlu untuk kelompok yang berada di bawah karantina.

(dal/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER