Pikap Esemka Bima Dipilih Jadi Mobil Operasional Desa

Pikap Esemka Bima 1.3 dilaporkan menjadi kendaraan operasional Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kebonan Mandiri. Peluncuran Bima sebagai penunjang usaha itu sudah dilakukan pada pekan lalu.

Peluncuran dilakukan saat Pemerintah Desa Kebonan, Karanggede, Boyolali melaksanakan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes). Kepala Desa Kebonan Yassir Jatmika dalam acara mengajak masyarakat memiliki rasa bangga terhadap hasil karya sendiri dan menjadikan Esemka sebagai contohnya.

"Mari Kita semua memiliki rasa bangga rasa cinta terhadap hasil karya Bangsa kita sendiri contohnya adalah mobil Esemka. Tidak hanya sekedar bangga dan cinta produksi dalam negeri," kata Yassir seperti ditulis dalam unggahan akun resmi Esemka di Instagram.

[Gambas:Instagram]

Selain digunakan BUMDes, Bima 1.3 diketahui juga sudah menjadi peliharaan kementerian, TNI, pemerintah kota, dan berbagai instansi negara lainnya.

Bima 1.3 adalah pikap pekerja yang ukurannya panjang 4,56 m, lebar 1,64 m, dan tinggi 1,89 m. Bagian bak berukuran panjang 2,75 m, lebar 1,6 m, dan tinggi 46 cm.

Selain mesin 1.3000 cc, Esemka juga memiliki izin produksi Bima dengan mesin 1.000 cc dan 1.200 cc. Selain Bima, Esemka juga sudah mendaftarkan diri untuk memproduksi mobil penumpang Digdaya, Garuda, dan Borneo yang menggunakan mesin lebih besar.

Produsen Esemka, Solo Kreasi Manufaktur (SMK) erat kaitannya dengan Joko Widodo saat menjabat sebagai Wali Kota Solo. Kala itu Jokowi menggunakan Esemka Rajawali sebagai mobil dinas.

SMK saat ini memproduksi Esemka di pabrik yang berada di Demangan, Boyolali, JAwa Tengah. Pabrik mempekerjakan hampir 200 orang lulusan SMK di Jawa Tengah.