Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan siap untuk melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi curah hujan yang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di Pulau Jawa.
BPPT mengatakan operasi TMC telah dipersiapkan sejak akhir 2020. Saat ini, BPPT tinggal menunggu arahan instansi terkait untuk melaksanakan operasi tersebut.
BPPT menjelaskan TMC dilakukan dengan meniru proses yang terjadi di dalam awan. Sejumlah partikel higroskopik yang dibawa dengan pesawat, selanjutnya akan disemai ke dalam awan agar proses pengumpulan butiran tetes air di dalam awan segera dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelepasan partikel higroskopik bisa dilakukan di bawah dasar awan atau dilepas langsung ke dalam awan. Dengan berlangsungnya pembesaran tetes secara lebih awal maka hujan juga turun lebih cepat dari awan dan proses yang terjadi lebih efektif.
Secara lebih spesifik, motode TMC dengan melibatkan pesawat untuk menyemai awan dinamakan metode mekanisme proses lompatan (jumping process mechanism).
Jumping process mechanism bertujuan untuk mempercepat proses hujan agar segera terjadi sebelum memasuki sebuah wilayah, misalnya DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dengan bantuan radar, awan-awan yang terpantau banyak membawa uap air dari laut dan bergerak menuju wilayah DKI Jakarta serta dinilai berpotensi menjadi hujan di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya terlebih dahulu 'dicegat' jauh-jauh dari wilayah target.
Dengan menggunakan pesawat, awan-awan tersebut disemai dengan garam atau Natrium Klorida (NaCl) jauh di luar wilayah DKI Jakarta, misalnya di wilayah perairan Laut Jawa dengan harapan mampu mengurangi suplai massa udara basah yang pada akhirnya dapat mengurangi peluang kejadian hujan deras menyebabkan banjir.
![]() |