Ahli: Jupiter 'Kirim' Asteroid ke Bumi Musnahkan Dinosaurus

CNN Indonesia
Rabu, 17 Feb 2021 18:44 WIB
Ilustrasi dinosaurus. (Dok. Lida Xing)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mayoritas ahli percaya bahwa spesies dinosaurus punah setelah asteroid besar menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun lalu. Salah satunya wilayah yang menjadi kawah di Chicxulub, Meksiko. 

Baru-baru ini, para ilmuwan dari Universitas Harvard melakukan simulasi untuk menganalisis jalur asteroid yang berpotensi menghantam Bumi di masa keberadaan dinosaurus.

Menurut kesimpulan awal mereka, gaya tarikan gravitasi dari gas raksasa Jupiter cukup untuk menjatuhkan komet dari jalurnya, dan meluncur ke Bumi. Untungnya hanya sebagian kecil yang menghantam planet Bumi.

Menurut teori baru ini, kehancuran bukan berasal dari asteroid yang relatif dekat dengan Bumi. Namun berasal dari komet jarak jauh yang datang dari tepi tata surya yang dikenal sebagai awan Oort.

Teori baru itu juga menyatakan gravitasi dari planet Jupiter yang menarik komet tersebut masuk ke perlintasan tata surya. Seorang mahasiswa Harvard Amir Siraj menyebut bahwa 'Jupiter bekerja layaknya sebagai mesin pinball'

Gravitasi Jupiter menembakkan komet yang masuk ke orbit. Hal ini membuatnya sangat dekat dengan matahari yang gaya pasang surutnya menyebabkan komet itu terbelah.

Beberapa fragmen komet tersebut kemudian masuk dalam orbit Bumi, yang kira-kira memiliki lebar 80 kilometer seukuran dengan kota Boston Amerika Serikat (AS), yang menghantam pantai Meksiko.

"Hipotesis kami menjelaskan komposisi kawah tumbukan terbesar yang dikonfirmasi dalam sejarah Bumi serta yang terbesar dalam jutaan tahun terakhir," tulis ahli mengutip NPR.

Dampak dari jatuhnya benda langit tersebut mendatangkan malapetaka pada permukaan laut bumi. Dampaknya terjadi tsunami yang cukup tinggi, kebakaran hutan dan hampir seluruh muka Bumi diselimuti gumpalan asap.

Akibat dari bencana global ini berdampak pada musnahnya sebagian besar makhluk kadal besar dan berakhirnya era dinosaurus.

Namun, para ilmuwan tidak mengetahui pasti dari mana asteroid itu berasal. Mereka hanya memastikan bahwa asteroid besar itu berasal dari perlintasan orbit Mars dan Jupiter.

Tim Harvard menjawab hipotesis ini dengan menguji teori mereka terhadap simulasi yang disematkan di komputer untuk memahami jalur yang diambil asteroid dan berdampak ke planet Bumi.

"Dengan menggunakan analisis statistik dan simulasi gravitasi, sebagian besar jenis komet yang berasal dari awan Oort, bola puing di tepi tata surya yang terlempar keluar jalur," ujar peneliti Harvard seperti dikutip Thenextweb.

(can/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK