LIPI Ungkap Penyebab Puluhan Paus Pilot Terdampar di Madura
Puluhan ekor paus pilot dilaporkan terdampar di pantai Selatan Madura, Kamis (18/2). Peneliti Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Sekar Mira menduga cuaca buruk menjadi faktor puluhan paus pilot tersebut terdampar.
"Spekulasi penyebabnya sangat banyak, tapi kalau saya lihat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memang ada peringatan untuk gelombang tinggi," ujar Sekar kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/2).
Sekar menuturkan BMKG melaporkan gelombang tinggi di selatan Jawa terjadi pada bulan Februari 2021. Kondisi itu, kata dia yang mungkin mempengaruhi keterdamparan puluhan mamalia laut itu terdampar.
Lebih lanjut, Sekar mengungkapkan infeksi penyakit juga bisa membuat paus pilot terdampar. Selain itu, ocean noise akibat aktifitas manusia di laut juga bisa mengganggu navigasi mamalia laut, seperti paus atau lumba-lumba.
"Di Selandia Baru itu juga bisa terkait dengan radiasi matahari. Tapi kayaknya untuk kejadian itu tidak ada akhir-akhir ini. Yang saya temukan itu kaitannya dengan gelombang tinggi atau cuaca ekstrem itu," ujarnya.
Di sisi lain, Sekar berkata paus pilot adalah mamalia yang memiliki ikatan sosial cukup kuat. Sehingga, paus pilot akan mengikuti pimpinannya ketika mengarungi lautan.
"Jadi ketika pimpinannya sudah salah, dia tetap mengikuti," ujar Sekar.
Terkait karakter itu, Sekar mengingatkan proses evakuasi paus pilot yang masih hidup tidak bisa sembarangan. Tim penyelamat harus melepaskannya secara bersama ke sebuah lokasi lain agar paus pilot yang masih hidup tidak melihat paus pilot yang sudah mati.
"Lalu melepasnya, mereka (paus pilot) harus melihat satu sama lain supaya ada dukungan bahwa 'oh saya sama teman-teman saya juga'," ujarnya.
Sekar menambahkan paus pilot terdiri dari dua jenis, yakni sirip pendek dan sirip panjang. Dia berkata paus pilot yang ada di perairan Indonesia biasanya adalah yang jenis sirip pendek.
Paus pilot sirip pendek, kata dia biasa hidup di jalur khatulistiwa. Namun, paus pilot sirip pendek juga melakukan migrasi ke tempat lain.
"Jadi bukan hal yang aneh ketika mereka terdampar di sini (Indonesia). Karena memang area mainnya," ujar Sekar.
Di sisi lain, Sekar mengingatkan perubahan iklim juga berperan dalam membuat satwa laut, seperti paus pilot terdampar. Sebab, dia berkata perubahan iklim telah membuat cuaca buruk yang pada akhirnya menciptakan gelombang tinggi hingga perubahan suhu perairan.
Selain di Indonesia, dia mendapat informasi bahwa hampir 4.000 ekor penyu di Amerika Serikat terdampar. Dia berkata penyu tersebut terdampar diduga akibat suhu laut yang semakin dingin.
"Bayangkan itu 4.000 ekor dan bagaimana menangani itu," ujarnya.
Lebih dari itu, Sekar berkata perubahan iklim tidak bisa diabaikan. Dia berharap semua pihak untuk peduli dan merubah gaya hidup agar alam terus bersahabat bagi seluruh makhluk hidup.