Kartu Debit Dipasang Chip, Bakal Aman dari Skimming?

CNN Indonesia
Kamis, 04 Mar 2021 09:05 WIB
Penjelasan pakar keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya ketika kartu debit diubah dari magnetic stripe menjadi chip.
Kartu debit berbasis chip yang disebut lebih aman dari card skimming ketimbang kartu strip magnetik (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Card skimming dilakukan dengan mencuri data yang tersimpan pada pita magnetik berwarna hitam yang biasanya ada di bagian atas belakang kartu.

Pencuri dapat menggunakan perangkat yang disebut skimmer kartu untuk membaca data statis dari bagian belakang kartu magstripe.

Skimmer kartu adalah perangkat kecil dan murah yang ditempatkan di atas pembaca kartu yang sah dan kebanyakan ditemukan di lingkungan swalayan seperti ATM atau pompa bensin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk transaksi yang memerlukan PIN, beberapa penjahat yang sangat terampil juga akan menggunakan kamera kecil yang merekam pemuatan PIN di keypad mesin ATM oleh pemegang kartu.

Skimmer dan kamera memberi pencuri semua yang mereka butuhkan untuk membuat kartu palsu yang diambil dari akun korban.

Sedangkan microchip dalam kartu chip jauh lebih sulit dan kurang layak secara finansial untuk diduplikasi karena diperlukan teknologi yang canggih dan mahal. Visa melaporkan bahwa penipuan kartu palsu telah menurun 76 persen pasca penggunaaan teknologi kartu chip.

Data magstripe bersifat statis, artinya setelah data dimuat ke magstripe, data tidak berubah. Jika data kartu yang dapat dibaca ini jatuh ke tangan orang yang jahat, itu dapat dengan mudah direplikasi untuk membuat kartu baru.

Sedangkan kartu chip berisi microchip komputer yang menyimpan data kartu pembayaran. Chip ini juga menghasilkan kriptogram unik sekali pakai untuk setiap transaksi agar lebih aman daripada kartu magstripe.

Jika pemalsu mendapatkan nomor dari kartu chip, mungkin ketika magstripe digunakan sebagai pengganti chip, kartu kloning tidak akan memiliki kemampuan untuk membuat kriptogram unik yang diperlukan agar kartu bisa melakukan transaksi.

Enkripsi digunakan untuk melindungi data agar tak sembarangan bisa dicuri. Enkripsi akan mengubah data menjadi format yang tak dapat dibaca. Sehingga, jika seorang peretas mencuri data terenkripsi, mereka tidak akan bisa mendapatkan nilai apapun darinya. Format hanya bisa dibaca kembali menggunakan kode dekripsi, yang hanya dapat diuraikan oleh bank penerbit.

Nasabah perbankan di Indonesia diberi waktu untuk mengganti kartu ATM berbasis magstripe menjadi chip sebelum 31 Desember 2021 atau akhir tahun ini. Nantinya, kartu magstripe hanya bisa digunakan untuk tabungan dengan saldo maksimal Rp5 juta berdasarkan perjanjian antara nasabah dan bank.

(jps/eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER