Disusul Thailand, Vaksin Merah Putih Uji Klinis Akhir 2021

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mar 2021 14:24 WIB
Eijkman buka suara soal uji klinis vaksin merah putih usai vaksin buatan Thailand sudah diuji coba ke manusia.
Ilustrasi laboratorium vaksin merah putih. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Thailand sudah selangkah lebih maju dari Indonesia karena sudah mulai menjalani uji klinis vaksin Covid-19 buatan lokal ke manusia. Vaksin corona besutan Eijkman, vaksin merah putih baru akan uji klinis akhir tahun 2021.

Kepala LBM Eijkman, Amin Soebandrio menyatakan vaksin Merah Putih baru akan segera memasuki tahap uji klinis fase 1. Dia mengatakan vaksin itu sedang dalam tahap transisi dari penelitian dan pengembangan menuju industri.

"Kami sudah sampai di tahap transisi dari R&D ke industri. Diharapkan akhir bulan ini kami sudah bisa menyerahkan secara bertahap bibit vaksinnya ke Bio Farma," ujar Amin kepada CNNIndonesia.com, Rabu (24/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amin menuturkan uji klinis Fase 1 sampai 3 akan dimulai setelah seluruh penyerahan bibit vaksin selesai. Setelah itu, dia berharap vaksin Merah Putih mendapat Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada pertengahan tahun 2022.

"Diharapkan pada pertengahan 2022 sudah mendapatkan Emergency Use Authorization dari Badan POM," ujarnya.

Amin mengaku LBM Eijkman tidak hanya berperan dalam pembuatan bibit vaksin. Dia mengaku pihaknya akan terlibat dalam uji klinis dan produksi. Dia berkata saat ini baru Bio Farma yang akan memproduksi vaksin itu.

"Tapi yang memegang tanggungjawab utamanya sekarang adalah industri," ujar Amin.

Uji klinis akhir tahun 2021

Amin menyampaikan uji klinis fase 1 vaksin Merah Putih buatan LBM Eijkman berlangsung akhir tahun 2021. Dia berkata uji klinis akan berlangsung kurang lebih selama delapan bulan.

"Uji klinis fase 1 diharapkan kuartal ke-4 tahun ini ya. Kira-kira bulan September atau Oktober," ujar Amin.

Amin menyatakan relawan yang terlibat diharapkan melibatkan lebih dari 5.000 relawan. Namun, dia belum dapat memastikan lebih spesifik perihal usai dan lokasi uji klinis vaksin tersebut karena masih akan dibicarakan dengan Bio Farma dengan BPOM.

"Intinya kita harus memilih mereka yang belum divaksinasi. Jadi dengan berjalannya program vaksinasi, sebaran subjeknya akan berubah nantinya," ujarnya.

Lebih dari itu, dia berharap uji klinis berjalan lancar dan menjabat ijin edar aagar dapat memenuhi minimal 50 persen kebutuhan vaksin di dalam negeri.

Sebelumnya, sebanyak 460 orang relawan dilibatkan dalam dua fase uji klinis vaksin buatan dalam negeri Thailand. Thailand berharap hasil uji klinis bisa keluar akhir tahun dan tahun depan vaksin mereka bisa digunakan.

Kandidat vaksin Thailand dikembangkan oleh Organisasi Farmasi Pemerintah bersama Departemen Pengobatan Tropis Universitas Mahidol dan organisasi nirlaba Amerika. Vaksin dibuat menggunakan virus yang tidak aktif untuk memicu kekebalan.

Vaksin lokal lainnya juga sedang dikembangkan oleh Universitas Chulalongkorn, menggunakan teknologi Messenger RNA (mRNA). Vaksin ini belum mencapai uji coba fase tiga.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER