Usai penggabungan ini, Bambroj mengaku belum mengetahui bagaimana nasib Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berbasis riset seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN).
Apakah badan-badan ini tetap akan berdiri menjadi badan sendiri atau akan dilebur ke dalam BRIN.
"Saya tidak tahu nanti BRIN dengan format apa, serta apa yang akan terjadi dengan LPNK saya juga susah menebak... Tapi ada versi yang inginkan semua dilebur dalam BRIN, ini yang tentunya kita harus menunggu bagaimana nantinya perkembangannya," ujarnya, Minggu (11/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar DPR RI Maman Abdurrahman menganggap selama ini kiprah BRIN tak terlalu gesit karena dirangkap oleh Menteri Riset dan Teknologi. Sehingga peleburan disebut bakal memperkuat BRIN.
Hal senada diungkap Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) semakin kuat setelah penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Sementara Mantan Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP)Yanuar Nugroho menganggap langkah penggabungan tidak tepat jika dilihat dari kacamata kebijakan publik dan manajemen riset dan inovasi.
Meski demikian, lantaran penggabungan telah dilakukan Yanuar menyarankan segera diperjelas struktur BRIN dan mengambil tenaga profesional untuk mengelola badan tersebut agar lebih responsif dan cepat bergerak.
(eks)