Al-Qanun fi'l-Tibb diterjemahkan pertama kali oleh Gerard dari Cremona selama abad kedua belas. Sejak itu, Qanun memperoleh otoritas yang hampir tak terbantahkan selama abad pertengahan.
Khusus Kitab al-Shifā atau kitab penyembuhan yang dibuat oleh Ibnu Sina, diketahui berisi gabungan karya filsafat dan sains. Dalam karya itu, Ibnu Sina mensintesis pemikiran Aristotelian dan Neoplatonik dengan teologi Muslim.
Kitab itu juga mengandung banyak ide ilmiah yang asli. Misalnya, mengusulkan teori korpuskuler cahaya, yang mengimplikasikan kecepatan cahaya yang terbatas. Dia membedakan antara berbagai bentuk panas dan energi mekanik, serta berkontribusi pada pengembangan konsep gaya, ketidakterbatasan, dan ruang hampa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam karya itu, Ibnu Sina pun juga menyelidiki hubungan antara waktu dan gerak, menyimpulkan bahwa mereka harus saling terkait karena waktu tidak memiliki arti di dunia tanpa gerak.
Kemudian, Ibnu Sina sempat membuat karya bernama Kitib al-ma'adin. Karya itu berisi pandangan Ibnu Sina tentang pembentukan batu dan gunung yang kemudian menjadi merupakan rujukan utama mineralogi dan geologi abad pertengahan.
Berdasarkan pengamatan, Ibnu Sina mendalilkan adanya mineralisasi atau sifat membatu di dalam Bumi. Dia percaya gunung terbentuk melalui sedimentasi dan pertambahan lempung yang membatu saat laut mundur dari daratan, dan lembah diciptakan oleh aksi erosif air.
Dia juga mengisyaratkan proses siklus pembentukan dan pembusukan gunung. Pembagian mineral oleh Ibnu Sina menjadi garam, belerang, logam, dan batu dipertahankan hingga akhir abad kedelapan belas.
Melansir Britannica, selain dalam dunia medis, Ibnu Sina dikenal sangat ahli dalam alkimia. Namun, dia secara aktif berusaha untuk memisahkan obat dari klaim alkimia yang kurang dapat dipertahankan, dan bertentangan dengan orang-orang di masa itu.
Di bidang astronomi, Ibnu Sina melakukan pengamatan, menemukan perangkat yang mirip dengan skala vernier untuk meningkatkan ketepatan instrumennya.
Bahkan, dia mengedit Almagest, menambahkan gambar untuk menggambarkan paralaks dan mengembangkan metode geometris Ptolemy. Dia juga memberikan kontribusi asli untuk analisis matematika musik.