Startup dan Diaspora Pertanyakan Potensi Bukit Algoritma

CNN Indonesia
Kamis, 15 Apr 2021 19:47 WIB
Silicon Valley dibangun dalam rangka membawa teknologi menuju puncaknya. Ahli mempertanyakan apakah Indonesia sudah bisa memikirkan puncak dari teknologi.
Bukit Algoritma sudah muncul di Google Maps. (Foto: Tangkapan layar aplikasi Google Maps)

Asisten Profesor di Universitas Nottingham, Bagus Muljadi menyatakan jumlah pusat riset tidak ada hubungannya dengan kemajuan bangsa. Dia memandang Indonesia harus memulai dari masalah, bukan bidang studi.

"Yang kita mau patahkan itu masalah apa dulu? apakah ICT atau mobil listrik. Itu dulu yang dipecahkan, kalau tidak kita melangkah tanpa tujuan," ujar Bagus.

Terkait mobil listrik misalnya, dia menilai Indonesia seharusnya membangun pesawat listrik. Sebab, dia melihat Indonesia memiliki pasar penerbangan domestik yang tinggi karena terdiri dari belasan ribu pulau. Selain itu, Indonesia juga memiliki bahan mineral untuk membuat baterai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kita punya hulunya, kita punya mekanisme pasar di situ. Tidak mungkin ada inovasi yang jalan tanpa mekanisme pasar. Perlu ada sinergi antara riset, industrialis, manufaktir dan infestor supaya harganya bisa jadi murah," ujarnya.

Bagus menilai kehadiran mobil listrik sebagaimana disampaikan oleh Okia adalah sebagai pintu masuk pengembangan ke kendaraan lain. Menurutnya, Indonesia tidak bisa bersaiang dengan negara lain jika bermain di segmen mobil listrik (electric vehicle/EV), khususnya China yang merupakan negara daratan besar yang merupakan market EV.

Sedangkan pesawat listrik, dia menegaskan Indonesia sangat potensial menjadi menguasa karena didukung oleh kondisi geografis.

"Itu yang saya maksud, pemikiran sampai ke situ. kalau sudah ada itu baru kita bikin 'oh butuhnya bukit algoritma, kita butuhnya research center bidang propulsi, atau bidang ini'. Kalau tidak ada itu kan kita asal bikin," ujar Bagus.

Lebih dari itu die meminta pemerintah mendanai riset berisiko tinggi yang belum bisa diambil pasar, seperti matematik hingga kuantum komputer.

"Ini belum ada tau-tau ada bukit algoritma," ujarnya.

(jps/mik)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER