Mengenal Puncak Hujan Meteor yang Temani Sahur Pagi Ini

CNN Indonesia
Jumat, 07 Mei 2021 02:14 WIB
Puncak hujan meteor Eta Aquirids akan temani sahur pagi ini. (dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puncak hujan meteor Eta Aquirids berlangsung sejak 6-7 Mei dan bisa diamati setiap hari menjelang sahur dari pukul 01.26 WIB hingga terbit Matahari pukul 05.53 WIB.

"Fenomena hujan meteor akan muncul nih di bulan ini, yaitu hujan meteor Eta Aquarid dimana puncaknya akan terjadi dari tanggal 6-7 Mei 2021 dan hujan meteor ini dapat diamati mulai pukul 01.26 WIB hingga Matahari terbit pukul 05.53 WIB," seperti tertulis di Instagram Planetarium Jakarta.

[Gambas:Instagram]

Penyebab hujan meteor Eta Aquirids adalah sisa debu komet Halley yang sempat lewat pada 1986 lalu. Komet ini akan kembali lewat pada 2061. Komet ini melintas setiap 76 tahun sekali.

Komet meninggalkan jejak ketika lewat berupa sisa awan debu yang tertinggal di luar angkasa. Jejak komet ini berpotongan dengan orbit Bumi. Sehingga, tiap tahun sisa jejak ini masuk ke atmosfer dan terbakar dan terlihat sebagai hujan meteor.

Hujan meteor itu dinamakan Eta Aquarid. Nama itu diambil berdasarkan titik radiannya, yakni titik asal munculnya hujan meteor yang letaknya berada di konstelasi rasi bintang Aquarius.

MenurutNASA, hujan meteor Eta Aquirids aktif mulai sejak 19 April hingga 28 Mei. Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 6 Mei dini hari. Sehingga, waktu ideal untuk melakukan pengamatan ini bisa dilakukan tiga hari sebelum dan sesudah waktu puncak.

Hujan meteor Eta Aquarid merupakan salah satu diantara beberapa hujan meteor lain yang dinantikan setiap tahun. Beberapa hujan meteor yang dinantikan yakni Leonid, Geminid, Lyrid, dan Perseid.

Di samping itu Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan hujan meteor Eta Aquarid sudah aktif sejak 19 April hingga 28 Mei 2021. Lapan menyampaikan hujan meteor Eta Aquarid dapat disaksikan di langit Indonesia pukul 09.00 WIB/ 10.00 WITA/ 11.00 WIT.

Dikutip dari Space, pada posisi ideal atau kondisi langit gelap tanpa bulan, sekitar 30 hingga 60 meteor melintas per jam, termasuk hujan meteor Eta Aquarid.

Di tahun ini menjadi tahun yang dinilai sangat baik untuk menyaksikan fenomena itu, karena bulan akan berada dalam fase sabit, yakni hanya terlihat 28 persen yang terlihat terang dan memberikan memberikan sedikit gangguan untuk melihat lintasan cahaya dari meteor itu.

Cara pengamatan

Hujan meteor tahunan ini bisa terlihat dari wilayah manapun di dunia. Tapi, penampakannya bakal lebih dramatis bagi pengamat yang ada di bagian selatan Bumi.

Sebab, konstelasi Aquarius berada lebih tinggi di langit di Belahan Bumi Selatan daripada di Belahan Bumi Utara.

Bagi pengamat si belahan Bumi Utara, meteor Eta Aquarid lebih sering dilihat sebagai "penggembala tanah" (earthgrazers) karena meteor ini tampak meluncur di dekat permukaan bumi di cakrawala.

Untuk bisa melihat hujan meteor ini, paling baik dilakukan pada dini hari di lokasi yang minim polusi cahaya dan pandangan ke arah langit tak terhalang. Lalu, arahkan pandangan ke arah timur, tepatnya ke arah konstelasi Aquarius.

Tunggu mata beradaptasi sekitar 30 menit dari situasi gelap. Ketika mata sudah terbiasa melihat dalam kondisi gelap, meteor baru bisa terlihat. Sabarlah menunggu, penampakan hujan meteor ini bisa dilihat hingga fajar menjelang.

(can/eks)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK