Pecahan dari jejak Komet Halley bakal menerangi langit malam ini hingga Mei mendatang dan dinamai hujan meteor Eta Aquirids.
Penyebab hujan meteor Eta Aquirids adalah sisa debu komet Halley yang sempat lewat pada 1986 lalu. Komet ini akan kembali lewat pada 2061.
Komet meninggalkan jejak ketika lewat berupa sisa awan debu yang tertinggal di luar angkasa. Jejak komet ini berpotongan dengan orbit Bumi. Sehingga, tiap tahun sisa jejak ini masuk ke atmosfer dan terbakar dan terlihat sebagai hujan meteor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut NASA, hujan meteor Eta Aquirids aktif mulai sejak 19 April hingga 28 Mei. Hujan meteor ini masih bisa terlihat hingga Mei. Puncak hujan meteor ini akan terjadi pada 5 Mei dini hari. Sehingga, waktu ideal untuk melakukan pengamatan ini bisa dilakukan tiga hari sebelum dan sesudah waktu puncak.
Pada momen puncak, meteor ini bisa menghasilkan 10-30 meteor per jam hingga pagi, sepanjang minggu itu, mengutip CNet.
Lihat juga:Daftar Lengkap Fenomena Antariksa April 2021 |
Nama Aquirids sendiri diambil dari arah konstelasi hujan meteor terlihat, yaitu di arah rasi Aquarius. Penamaan hujan meteor memang diambil berdasarkan arah penampakannya. Bukan berarti konstelasi bintang itulah yang jadi sumber hujan meteor.
Komet Halley membutuhkan waktu sekitar 76 tahun untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi matahari. Terakhir kali komet Halley terlihat oleh pengamat biasa adalah pada tahun 1986. Komet Halley tidak akan memasuki tata surya bagian dalam lagi hingga tahun 2061.
Komet Halley ditemukan pada tahun 1705 oleh Edmund Halley. Edmund Halley memperkirakan orbit komet temuannya itu berdasarkan hasil pengamatan komet di masa lalu. Ia berkesimpulan bahwa penampakan ini sebenarnya adalah komet yang sama.
Halley mungkin adalah komet yang paling terkenal dalam sejarah manudia. Ia telah terlihat selama ribuan tahun. Komet ini bahkan ditampilkan dalam permadani Bayeux, yang menceritakan Pertempuran Hastings pada 1066.
Dimensi Komet Halley adalah 16 x 8 x 8 kilometer. Ini adalah salah satu objek paling gelap, atau paling tidak reflektif, di tata surya, dengan albedo 0,03.
Hujan meteor tahunan ini bisa terlihat dari wilayah manapun di dunia. Tapi, penampakannya bakal lebih dramatis bagi pengamat yang ada di bagian selatan Bumi.
Sebab, konstelasi Aquarius berada lebih tinggi di langit di Belahan Bumi Selatan daripada di Belahan Bumi Utara.
Bagi pengamat si belahan Bumi Utara, meteor Eta Aquarid lebih sering dilihat sebagai "penggembala tanah" (earthgrazers) karena meteor ini tampak meluncur di dekat permukaan bumi di cakrawala.
Untuk bisa melihat hujan meteor ini, paling baik dilakukan pada dini hari di lokasi yang minim polusi cahaya dan pandangan ke arah langit tak terhalang. Lalu, arahkan pandangan ke arah timur, tepatnya ke arah konstelasi Aquarius.
Tunggu mata beradaptasi sekitar 30 menit dari situasi gelap. Ketika mata sudah terbiasa melihat dalam kondisi gelap, meteor baru bisa terlihat. Sabarlah menunggu, penampakan hujan meteor ini bisa dilihat hingga fajar menjelang.
(eks)