Saat tidur umumnya orang mengalami mimpi. Namun seringkali mimpi ini tak sekadar dianggap sebagai bunga tidur. Beberapa orang percaya bahwa ada penjelasan lebih dalam yang disyaratkan melalui mimpi.
Sejak berabad-abad silam telah ada perdebatan panjang mengenai penyebab dan arti mimpi. Merujuk Scientific American, mulanya mimpi dianggap sebagai penyambung jarak antara manusia dan para dewa.
Pemahaman itu kemudian berubah pada masa abad pertengahan, kala para ilmuwan dan ahli psikologi membentuk sebuah gagasan tentang arti dan asal mimpi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak sepenuhnya sepakat, tapi secara umum ada teori yang dianut mengenai arti mimpi menurut sains.
Pakar psikoanalisis Sigmund Freud pernah mengatakan bahwa mimpi merupakan gagasan dari sisi emosional yang tertekan.
Artinya, mimpi yang dialami oleh manusia merupakan keinginan yang tak tersampaikan dan tak terselesaikan di kehidupan nyata sehingga muncul dalam kondisi potongan-potongan gambar saat tertidur.
Pendapat teranyar muncul dalam teori neurobiologis yang menyebut bahwa mimpi merupakan ilusi otak. Dalam artian, mimpi merupakan impuls listrik otak yang menarik pikiran secara acak dari ingatan manusia yang melibatkan periode waktu dan ingatan tertentu.
Secara ilmiah, mimpi saat tidur merujuk pada beberapa teori, antara lain mewakili keinginan yang tidak disadari, tafsir sinyal dari otak dan tubuh, serta hasil informasi yang terkumpul sepanjang hari.
![]() |
Para ilmuwan dan pakar psikologi juga turut memeriksa makna karakter-karakter yang muncul dalam mimpi. Melansir Medical News Today, studi yang dilakukan kepada 320 orang dewasa menunjukkan hasil sebagai berikut:
Dari penelitian tersebut, disimpulkan bahwa terdapat hubungan emosional yang dalam antara pemimpi dengan para karakter dalam mimpi di kehidupan nyata.
Lihat juga:Primbon Versus Arti Mimpi secara Ilmiah |
Apabila mimpi yang dialami bukanlah karakter melainkan berkaitan dengan tempat, suasana, bentuk, hewan, dan lain sebagainya, peneliti meyakini arti mimpi sebagai berikut:
Jika mengalami mimpi dalam situasi bahaya, terjatuh, dikejar, dipukul, digigit, ditembak, ditusuk, atau situasi mencekam lainnya, secara emosional mimpi tersebut berkaitan dengan konflik si pemimpi dengan orang lain di kehidupan nyata.
Jika pemimpi bermimpi seperti terbang, makan makanan lezat, menemukan uang, dan pengalaman seksual, para peneliti mengaitkannya dengan hasrat pribadi yang pemimpi rasakan dalam kehidupan nyata.
Jika pemimpi bermimpi telanjang, gigi tanggal, berpakaian lusuh atau tidak pantas, menjauh dalam kerumunan, peneliti mengaitkannya dengan rasa malu dalam bersosialisasi.
Jika pemimpi bermimpi tentang kematian dan kekerasan, peneliti mengungkapkan hal tersebut berkorelasi dengan perasaan depresi yang dialami dalam kehidupan nyata.
Lihat juga:8 Arti Mimpi Menurut Psikiater Terkenal |
Itulah penjelasan mengenai arti mimpi berdasarkan sains. Tak perlu khawatir menafsirkan arti mimpi secara berlebihan karena mimpi adalah siklus tidur yang wajar yang berkaitan dengan kondisi jiwa dan emosionalmu.
(imb/fef)