Ahli Temukan Rahasia Plankton untuk Atasi Pandemi

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Mei 2021 03:26 WIB
Peneliti membuat model probabilistik mengukur kekebalan inang, hasil studi plankton mengatasi spora, dapat diterapkan ke satwa liar penular penyakit ke manusia.
Ilustrasi plankton. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim peneliti Universitas Colorado Boulder menyatakan respons imun awal inang memainkan peran integral dalam menentukan apakah infeksi terjadi dan sejauh mana penyebarannya dalam suatu populasi. Kesimpulan itu muncul setelah para peneliti meneliti kemampuan plankton menangkal parasit, hasil temuan mereka telah diterbitkan di The American Naturalist.

Penelitian ini diklaim memberikan wawasan berharga untuk memahami dan mencegah penularan penyakit di dalam dan di antara spesies hewan.

Melansir phsy.org, peneliti mengatakan respons kekebalan makhluk yang terinfeksi merupakan variabel penting untuk dipertimbangkan dalam menghitung apa yang terjadi selanjutnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satu pola terbesar yang kami lihat dalam ekologi dan epidemiologi penyakit adalah kenyataan bahwa tidak semua inang sama. Dalam penelitian penyakit menular, kami ingin membangun kekebalan tubuh inang ke dalam pemahaman kami tentang bagaimana penyakit menyebar," kata Tara Stewart Merrill, penulis utama makalah.

Invertebrata adalah vektor umum penyakit, yang berarti mereka dapat menularkan patogen menular antara manusia atau dari hewan ke manusia. Penyakit yang ditularkan melalui vektor, seperti malaria, menyumbang hampir 20 persen dari semua penyakit menular di seluruh dunia dan bertanggung jawab atas lebih dari 700 ribu kematian setiap tahun.

Namun studi epidemiologi jarang mempertimbangkan kekebalan dan pemulihan invertebrata pada makhluk yang merupakan vektor penyakit manusia. Mereka berasumsi bahwa setelah terpapar patogen, inang invertebrata akan terinfeksi.

Tapi bagaimana jika invertebrata bisa melawan penyakit ini dan memutuskan mata rantai yang menularkannya ke manusia?

Saat mengamati spesies kecil zooplankton (Daphnia Dentifera) sepanjang siklus hidupnya dan terpapar parasit jamur (Metschnikowia bicuspidata), para peneliti melihat potensi ini beraksi. Beberapa plankton pandai menghentikan spora jamur memasuki tubuh mereka dan yang lain membersihkan infeksi dalam jangka waktu tertentu setelah menelan spora.

"Hasil kami menunjukkan bahwa ada beberapa pertahanan yang dapat digunakan invertebrata untuk mengurangi kemungkinan infeksi, dan bahwa kami benar-benar perlu memahami pertahanan kekebalan tersebut untuk memahami pola infeksi," kata Merrill.

Merrill awalnya hanya mempelajari kemampuan bertahan plankton dari spora. Secara umum, spora bisa menyerang usus plankton, mengisi tubuhnya dan tumbuh sampai mereka dilepaskan ketika inang akhirnya mati jika gagal menangkalnya.

Namun Merrill justru melihat hal yang belum pernah direkam sebelumnya, yakni beberapa plankton yang hancur itu pulih. Beberapa tahun kemudian, dia menemukan bahwa ketika dihadapkan pada tingkat keterpaparan yang sama, keberhasilan atau kegagalan infeksi ini bergantung pada kekuatan pertahanan internal inang.

Berdasarkan pengamatan terhadap setiap plankton, para peneliti kemudian mengembangkan model probabilistik sederhana untuk mengukur kekebalan inang yang dapat diterapkan di seluruh sistem satwa liar, salah satunya untuk penyakit yang ditularkan ke manusia oleh invertebrata.

"Ketika respons imun baik, mereka bertindak sebagai filter yang mengurangi penularan. Tetapi setiap perubahan lingkungan yang menurunkan kekebalan sebenarnya dapat memperkuat penularan, karena itu akan membiarkan semua paparan itu terjadi dan akhirnya menjadi menular," ujar Merrill.

Bantu Memahami Covid-19

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER