Merrill dkk meyakini model yang digunakannya juga dapat diterapkan pada Covid-19 karena penelitiannya telah menunjukkan bahwa tidak semua inang sama dalam menularkan virus corona dan paparan tidak secara langsung menentukan infeksi.
Covid-19 juga diyakini sebagai hasil dari limpahan zoonosis, infeksi yang berpindah dari hewan ke manusia, dan model probabilistik serupa dapat bermanfaat dalam memprediksi terjadinya dan penyebaran peristiwa penularan di masa depan.
Lihat juga:Kehidupan di Palung Laut Terdalam Bumi |
Melansir Eurek Alert, Merrill berharap pemahaman yang lebih baik tentang infeksi pada hewan sederhana seperti plankton dapat diterapkan secara lebih luas pada invertebrata yang penting bagi kesehatan manusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Afrika, Asia Tenggara, serta Amerika Selatan dan Tengah, 200 juta orang menderita infeksi yang disebabkan oleh schistosomes, invertebrata yang lebih dikenal sebagai cacing pipih parasit.
Mereka menyebabkan penyakit dan kematian, serta konsekuensi ekonomi dan kesehatan masyarakat yang signifikan sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganggap mereka penyakit parasit yang paling merusak secara sosial ekonomi kedua setelah malaria.
Schistosomes hanyalah salah satu dari banyak penyakit tropis yang ditularkan ke manusia oleh inang invertebrata seperti siput, nyamuk, dan lalat penggigit.
Penyakit ini menginfeksi sebagian besar populasi, terutama terjadi di daerah dengan tingkat sanitasi rendah yang tidak memiliki sumber daya ekonomi untuk mengatasi penyakit tersebut.
Lihat juga:Plankton yang Punya Peran Penting untuk Bumi |
Schistosomes hidup di lingkungan air tawar yang digunakan orang untuk air minum, binatu, dan kamar mandi. Meski ada pengobatan, keesokan harinya seseorang bisa dengan mudah tertular kembali hanya dengan mengakses air yang mereka butuhkan.
Dengan lebih memahami bagaimana cacing pipih itu sendiri menyerah atau melawan infeksi, ilmuwan seperti Merrill telah membantu memahami lebih dekat dalam menghentikan rantai penularan ke manusia.
"Kami benar-benar perlu bekerja untuk memahami pencegahan infeksi, dan risiko apa yang ada dalam sistem akuatik itu, daripada hanya menyembuhkan infeksi," katanya.
(jps/fea)