Iron Dome Israel, Beroperasi Mulai 2011 Harga Rp1,4 T

CNN Indonesia
Jumat, 21 Mei 2021 10:51 WIB
Iron Dome menjalani uji coba cukup singkat sebelum beroperasi mulai 2011. (Foto: AFP/ANAS BABA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Iron Dome dinilai memiliki tingkat keberhasilan tinggi dalam menghalau setiap serangan rudal yang diluncurkan Hamas. Maka tidak heran sejumlah negara Timur Tengah berencana membelinya.

Iron Dome, sebagai sistem pertahanan udara yang berbasis di darat berfungsi mengintervensi roket dan artileri jarak dekat. Sistem pertahanan ini bekerja menggunakan teknologi radar.

Sistem ini menyelesaikan rangkaian uji coba pada Juli 2010 dan diterjunkan serta dinyatakan beroperasi pada 2011 versi buatan Israel.

Eurasian Times menyebutkan Iron Dome sebagai salah satu sistem pertahanan udara tersukses di dunia dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90 persen. Sementara The Jerusalem Post menyebut bahwa sistem tersebut menembak jatuh 90 persen roket yang diluncurkan dari Gaza yang akan mendarat di daerah berpenduduk Israel.

Data lainnya yakni pada 7 April 2011, sistem ini berhasil mencegat BM-21 Grad yang diluncurkan dari Gaza untuk pertama kalinya.

Lalu November 2012, pernyataan resmi menunjukkan bahwa mereka telah mencegat lebih dari 400 roket. Pada akhir Oktober 2014, sistem Iron Dome telah mencegat lebih dari 1.200 roket yang ditembakkan ke Israel.

Yang terbaru, sejak konflik dimulai pekan lalu, Palestina diketahui telah menembakkan setidaknya 2.800 roket ke Israel. Namun klaim Israel serangan itu hanya berdampak pada 10 kematian. Dikatakan bila tanpa Iron Dome, korban tewas dari kubu Israel tentu bakalan jauh lebih banyak.

Melansir Raytheon, Iron Dome diklaim mampu mendeteksi, menilai, dan mencegat berbagai target jarak pendek seperti roket, artileri, dan mortir. Iron Dome juga mampu beroperasi secara efektif pada siang atau malam, serta dalam semua kondisi cuaca ekstrem.

Sistem pertahanan bergerak berbasis darat buatan Israel ini memiliki sensor yang dapat membedakan antara roket mengancam wilayah populasi dan roket jatuh tanpa bahaya.

Setiap Iron Dome dapat mempertahankan area seluas 150 kilometer persegi. Sistem mendeteksi roket dari jarak 4 hingga 70 km.

Untuk mencegat target, Iron Dome dilengkapi dengan Tamir, anti-rudal kinetik jarak pendek dengan panjang 3 meter. Rudal tamir memiliki diameter 0,16 m dengan berat 90 kilogram dan memiliki jangkauan hingga 40 km.

Dengan kemampuannya itu maka tidak heran bila Iron Dome dibanderol dengan harga cukup tinggi. Setiap satu unit Iron Dome diperkirakan mencapai US$100 juta atau Rp1,4 triliun.

Saat ini, Israel memiliki 10 unit Iron Dome. Setiap Iron Dome terdiri dari tiga hingga empat peluncur stasioner, 20 rudal Tamir, dan radar medan perang.

Iron Dome versi AS-Israel

Perusahaan Amerika Serikat (AS) Raytheon dan Rafael yang berbasis di Israel telah membentuk usaha patungan untuk memproduksi sistem pertahanan rudal Iron Dome di AS, perusahaan itu mengumumkan pada 3 Agustus 2020.

Iron Dome besutan AS dan Israel itu untuk memperluas ketersediaan alat untuk AS dan pasokan ke sekutunya.

(ryh/mik)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK