Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kominfo) menegaskan konten pesan singkat atau SMS peringatan dini tsunami yang sempat buat heboh merupakan tanggung jawab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan bahwa seluruh konten yang tersebar BMKG biasanya sudah melalui koordinasi dengan operator seluler (opsel).
"Terkait teknis masalahnya bisa ditanyakan ke BMKG, karena konten langsung dikoordinasikan BMKG kepada operator seluler," kata Dedy kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Dedy menegaskan bahwa konten tersebut sudah dipastikan tidak benar dan sudah dikoreksi.
"Konten SMS blast terkait dengan peringatan dini gempa dan tsunami yang tersebar adalah tidak benar dan telah dikoreksi secara resmi oleh BMKG," tegas Dedy.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membantah pihaknya telah mengeluarkan pesan singkat peringatan dini tsunami akibat gempa magnitudo 8,5. Dia menduga pesan itu dibuat oleh pihak lain. Dwikora pun mengaku sudah meminta Kominfo untuk mengecek.
"Sedang dicek di Kominfo karena tidak ada input informasi masuk ke Kominfo, tapi kok sistem di sana menyebarluaskan info yang bukan dari BMKG," ujar Dwikora.
Dwikora menjelaskan alasan bukan BMKG yang mengeluarkan peringatan itu berdasarkan kalimat dalam pesan singkat tersebut. Dia mengklaim kalimat dalam pesan itu bukan kalimat yang biasa digunakan oleh BMKG dalam mengeluarkan peringatan dini.
Meski demikian, Dwikora tidak merinci siapa pihak yang berada di balik insiden itu. Dia hanya mengatakan BMKG masih menelusuri penyebab terjadinya hal itu.
Sejumlah masyarakat dilaporkan menerima pesan singkat dari Kominfo BMKG perihal adanya peringatan dini tsunami akibat gempa berkekuatan magnitudo 8,5. Namun, tanggal pada pesan itu pada 4 Juni 2021.
"Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG Gempa Mag:8.5 04-Jun-21 10:14:45WIB Lok:10.50LS 114.80BT Kdlmn:10Km::BMKG," kutip pesan KonifoBMKG pada pukul 09.24 WIB.
Setengah jam kemudian, Kominfo BMKG menyampaikan permohonan maaf terkait pesan itu.
"Mohon maaf terjadi kesalahan system pengiriman TEST-Peringatan Dini Tsunami di JATIM NTB BALI NTT JATENG. BMKG," kutip Kominfo BMKG.